Konferensi Pers TPID DIY, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (16/12/2019). (dok. kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Jelang Hari Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, secara umum stok ketersediaan pangan termasuk beras di DIY masih relatif aman.
Namun demikian, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Tjahya Widayanti menganggap perlunya kebijakan daerah yang mendukung pemenuhan pangan dalam Negeri (DIY), sebelum diekspor ke luar daerah.
“Bukannya tidak boleh keluar tetapi paling tidak penuhi dulu kebutuhan di dalam Negeri,” tegas Tjahya dalam Konferensi Pers TPID DIY, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (16/12/2019).
Sebab menurutnya, masing-masing wilayah harus menjaga kebutuhannya. Selain juga untuk menjaga kestabilan harga. Pihaknya mencontohkan, produksi cabai yang melimpah di Sleman, karena tidak diperhitungkan kebutuhan di DIY, sehingga justru lebih banyak dikirim ke luar daerah. Akibatnya, harga cabai menjadi relatif mahal.
Pada kesempatan ini, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Divisi Regional (Divre) DIY, Juaheni mengklaim bahwa Program Ketersediaan Pangan dan Stabilitas Harga (KPSH) yang diterapkan selama ini cukup efektif untuk menjaga kestabilan harga pangan di DIY.
“Sampai sekarang, kondisi harga khususnya beras tidak mengalami kenaikan yang signifikan,” ungkapnya.
Sementara Asisten Bidang perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana menyebutkan, hingga akhir tahun 2019 ini, angka inflasi di DIY masih sesuai dengan target bergerak, yakni antara 2.8% – 3.2%.
“Dari sisi energi, kami juga meningkatkan pasokan gas elpiji sekitar 4%,” jelas Tri. (Rep-01)