SLEMAN (kabarkota.com) – Puluhan alumni Fakultas Kehutanan (FK) UGM khususnya tahun angkatan 1980 berkumpul di Hall gedung Integrated Forest Farming Learning Center (IFFLC), Fakultas Kehutanan UGM, pada Munggu (26/7/2025). Mereka mengenakan seragam kaos biru tua. Sedangkan emak-emak mengenakan jilbab dan topi merah.
Ada yang menarik dalam acara reuni yang mereka gelar. Mantan presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) bersama istrinya, Iriana Jokowi turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Berbeda dengan rekan seangkatannya, Jokowi hadir mengenakan baju putih dan celana hitam. Wajahnya terlihat masih agak bengkak akibat sakit kulit yang dideritanya sejak tiga bulan terakhir. Sedangkan Iriana mengenakan gamis broklat berwarna krem dan menenteng tas wanita warna hitam dari salah satu brand mewah dunia.
pada kesempatan tersebut, Jokowi sempat mencurahkan isi hatinya (Curhat) terkait tuduhan ijazahnya palsu.
“Hari ini serasa nostalgia, tapi jangan seneng dulu karena ijazah saya masih diragukan. Hati – hati, nanti keputusan di pengadilan. Begitu keputusannya nanti asli, bapak-ibu bisa senang-senang,” kata Jokowi disambut gelak tawa rekan-rekan alumninya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku tak habis pikir dengan tunduhan ijazah palsu yang merembet hingga ke Kuliah Kerja Nyata (KKN) fiktif, dan skripnya juga dianggap palsu. Termasuk, dosen pembimbingnya di FK UGM.
“Dosen pembimbing skripsi saya itu Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro. Kemudian waktu itu diuji oleh Ir. P. Burhanuddin dan Ir. Sofyan Warsito,” ungkap Jokowi sembari mengingat-ingat. Ia mengaku lulus dari FK UGM Tahun 1985.
Lebih lanjut mantan Walikota Solo ini juga menyinggung tentang Ir. Kasmudjo yang juga ia anggap sebagai dosen pembimbingnya.
“Beliau mementori bagian produksi di pabrik yang saya miliki. Loh kok tidak boleh, katanya bukan dosen pembimbing. Bagi saya, beliau dosen pembimbing. Sampai kapan pun saya akan menyampaikan bahwa Ir. Kasmudjo itu dosen pembimbing saya,” tegasnya.
Jokowi menganggap, isu terkait dengan tuduhan ijazah palsu terhadap dirinya itu sebagai bagian dari politik semata. Sebab, menurutnya, pihak UGM juga telah menyampaikan bahwa dirinya pernah kuliah di FK UGM dan ijazahnya dari sana asli.
“Sekali lagi ini politik. Bukan urusan asli dan tidak asli. Sudah tahu semuanya bahwa itu asli, tapi untuk kepentingan politik, maka terjadilah seperti ini,” anggapnya.
Di tengah-tengah sambutan Jokowi, suasana sempat riuh ketika ada salah satu alumnus yang berteriak “Pak Jokowi, ini ada yang namanya Mulyono asli!” Seketika tawa pun pecah. Termasuk Jokowi yang ikut tertawa lebar.
“Jangan menambah masalah lagi. Almarhum Hari Mulyono sudah dipermasalahkan, sekarang tambah lagi Mas Mulyono. Kalau ini asli Mulyono,” guraunya.
Rekan Seangkatan Jokowi Tanggapi Isu Ijazah Palsu
Menanggapi isu tentang dugaan ijazah palsu Jokowi itu, rekan seangkatannya, Mulyono menyatakan bahwa soal ijazah bukan urusannya, melainkan urusan masing-masing orang.
“Tapi yang jelas, kami kuliah bareng. Lulusnya duluan dia (Jokowi),” ucap pria yang mengaku lulus FK UGM tahun 1987 ini.
Hari Tri Basuki yang juga teman seangkatan Jokowi menambahkan, Jokowi mengikuti wisuda pada bulan November 1985. “Saya, bulan Februari 1986, tapi kebetulan saya tidak ikut wisuda, tapi dapat ijazah asli,” ucapnya.
Hari mengaku tak mengikuti wisuda, karena itu bukan bagian dari keharusn. Terlebih, waktu itu dirinya sudah ikut menggarap suatu proyek di Kalimantan sehingga ijazahnya baru diambil setelah dari sana.
Terkait isu ijazah palsu, Hari juga menganggap bahwa itu merupakan urusan masing-masing orang. tapi ia mengaku yakin, ijazah Jokowi Asli. ” Itu asli. Saya saksi hidup,” sambungnya.
Sementara rekan Jokowi lainnya, Mustoha Iskandar mengaku, dirinya dan beberapa orang temannya pernah menjadi saksi di Polda DKI Jakarta atas kasus dugaan ijazah palsu tersebut.
“Keterangan saksi itu adalah alat bukti nomor satu. Masa kami mau berbohong?,” katanya.
Mustoha juga menyinggung tentang adanya pihak yang melaporkan Jokowi ke kepolisian, termasuk Polda DIY karena mempertanyakan kuliah Jokowi di FK UGM hingga sampai pada tudingan ijazah palsu. Salah satunya, Rismon H. Sianipar yang baru-baru ini melaporkan Jokowi “Saya mahasiswa kehutanan dulu, alumni kehutahanan UGM, saya lebih tahu lah daripada dia,” tuturnya lagi.
Jokowi Dilaporkan Rismon Ke Polda DIY
Sebelumnya pada 15 Juli 2025 lalu, Rismon H. Sianipar melaporkan Jokowi ke Polda DIY atas dugaan penyebaran berita bohong. Satu diantaranya, terkait dengan video tahun 2017 tepatnya saat reuni dan ada dialog antara Jokowi dan Kasmudjo yang ia sebut sebagai dosen pembimbingnya.
“Maka saat itu, tahun 2017 atau 8 tahun yang lalu, semua publik, jurnalis, menulis bahwa Pak Kasmujo adalah dosen pemimbing skripsi Jokowi. Namun delapan tahun kemudian, hal itu berbalik karena Kasmudjo membantah. Dan terakhir, tahun 2025, Jokowi membantah bahwa Kasmujo bukan dosen pemimbing skripsinya, tetapi dosen pemimbing akademik,” ungkapnya, di Polda DIY.
Rismon yang didampingi kuasa hukumnya, andhika Dian Prasetyo itu menyatakan, dirinya memutuskan untuk melaporkan Jolowi ke Polda DIY karena lokus deliknya terjadi di UGM.
Disinggung terkait statemen Jokowi yang menilai kasus yang menimpanya bermuatan politis, Rismon menyatakan, pihaknya menyampaikan laporan tersebut berdasarkan fakta di lapangan dan berbasi sains.
“Kajian saya ada sains, metode error level analysis, penjejakan stempel dengan mendeteksi sebaran kanal RGB, ada pencocokan citra pakai AI, ada phone identification pakai AI,” paparnya. (Rep-01)







