YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Permaisuri Raja Keraton Yogyakarta, GKR Hemas yakin, masyarakat akan memaafkan Florence Sihombing, yang dinilai telah mencela Yogyakarta, saat antre BBM.
Hemas menganggap, mahasiswa S2 Jurusan Kenotariatan UGM tersebut telah menyampaikan permintaan maaf secara tulus.
“Saya yakin masyarakat Yogyakarta juga mempunyai niat baik (memaafkan),” kata Hemas, usai mediasi antara pihak Florence, pelapor, dan kepolisian, di Keraton Kilen, Kamis (4/9) malam.
Anggota DPD RI terpilih tersebut juga meminta, agar Yogyakarta tidak dijadikan tempat untuk melakukan kesalahan. Oleh karenanya, Florence diharapkan bisa memahami kultur masyarakat di Yogyakarta.
“Semoga pertemuan malam ini menjadi hikmah kita bersama,”ucap dia.
Terkait tidak dicabutnya laporan di kepolisian oleh pelapor,Hemas juga menghormati keputusan tesebut. Hanya saja,ia berharap, agar berbagai pihak turut membantu Florence di persidangan nantinya.
Pada pertemuan kali ini, Florence datang bersama Dekan Fakultas Hukum UGM, Paripurna, dengan mengenakan batik. Keduanya juga sempat menyampaikan permohonan maaf kepada GKR Hemas dan perwakilan LSM yang turut diundang dalam mediasi tersebut.
Koordinator Relawan Jogja Damai, Yulianti yang turut hadir dalam pertemuan juga menyatakan kesediaannya memaafkan Florence. Meski pun, ia juga mendukung proses hukum tetap berjalan.
“saya mewakili teman-teman dari LSM menerima permohonan maaf Florence,” kata dia.
Sebelumnya, hari ini (4/9), Florence didampingi pihak UGM juga telah menemui Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung. (kim/tri)