IndoStrategi: Munas Golkar Tandingan Jadi Pertaruhan KIH dan Kekuasaan

Ilustrasi (sumber: partaigolkar.go.id)

JAKARTA (kabarkota.com) – Direktur Eksekutif Indo Strategi Research and Consulting, Andar Nubowo menilai Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar tandingan yang akan segera digelar kubu Penyelamat Partai Golkar menjadi pertaruhan bagi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan kekuasaan.

Bacaan Lainnya

“Kalau konflik itu ditempatkan dalam peta KMP (Koalisi Merah Putih) dan KIH atau penguasa maka sebenarnya dua kubu punya magnet politik dan kepentingan yang besar. KMP tanpa Golkar akan rapuh. Begitu juga, KIH berharap kuat Golkar nyebrang ke KIH,” kata Andar kepada kabarkota.com melalui whatsapp, baru-baru ini.  (Baca juga: Konflik Internal Golkar, Pengamat: Jangan Ada Intervensi dari Luar)

Oleh karenanya, Andar menganggap Munas tandingan yang akan digelar di Jakarta menjadi ajang pertaruhan yang menarik dari kubu yang bersebarangan dengan Abu Rizal Bakrie.  Sebab, ia memprediksi, jika dukungan dari DPD kuat, dan angin politik juga berhembus ke mereka, maka Munas Jakarta akan dianggap legitimate.

“Tentu tinggal PTUN dan Kemkumham nanti yang akan memutuskan,” tambahnya.

Namun jika Munas di Jakarta itu gagal, maka bukan tidak mungkin mereka akan membentu partai baru, meski figur Agung Laksono dan kawan-kawan tidak sekuat dan sepopuler Prabowo dengan Partai Gerindra, Surya Paloh dengan Partai Nasdem, Wiranto dengan Partai Hanura mau pun Edi sudrajat dengan PKPI.

“Artinya, Partai sempalan Golkar itu tetap butuh figur yang kuat, punya modal sosial, politik dan financial. Sejauh ini,  di barisan penyelemat Partai Golkar belum ada yang bisa diharapkan menjadi partai baru dan  tembus ambang batas 3,5 persen suara,” anggap dosen di Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Sebelumnya, sejumlah media memberitakan yang intinya bahwa Tim Penyelamat Partai Golkar akan menggelar Munas tandingan, pada 6 Desember 2014 atau hari ini, di Jakarta. Bahkan, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo dijadwalkan akan membuka langsung Munas yang digawangi oleh Agung Laksono tersebut. (Baca juga: Dituduh Intervensi Golkar, Ini Penjelasan JK)

SUTRIYATI

Pos terkait