Ini Kepemimpinan baru AJI Periode 2014-2017

Ketua umum AJI, Suwarjono (kanan), dan Sekjen AJI terpilih periode 2014-2017, Arfi Bambani (kiri). (m.farid cahyono/kabarkota.com)

BUKITTINGGI (kabarkota.com) Konggres Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Indonesia, ke IX, telah berakhir Minggu (30/11) dini hari tadi. Pasangan Suwarjono dan Arfi Bambani terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekjen AJI Indonesia, periode 2014-2017.

Bacaan Lainnya

Suwarjono merupakan pimpinan redaksi portal harian suara.com. Sedangkan Arfi Bambani menjadi redaktur vivanews. Pasangan yang terpilih ini mengalahkan pasangan rivalnya, Abdul Manan dari Tempo dan Renjani Pusposari dari Forbes.

Dalam paparan visi dan misinya Suwarjono mengatakan bahwa konggres AJI ke IX ini ada dalam situasi ketika oligopoli media.

"Pemilik media menyetir ruang redaksi, konsentrasi berita hanya di Jawa dan terjadi penyeragaman berita," kata Suwarjono

Selain itu, Praktek impunitas juga terjadi. Pihaknya mencontohkan, Kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis pernah terjadi. Persoalan lainnya, menurut dia, menyangkut persoalan kesejahteraan kontributor dan koresponden, digitalisasi penyiaran.

"Melimpahnya informasi yang datang dari mana saja, membuat masyarakat bingung. Oleh karenanya, AJI harus ikut menata agar informasi yang diterima masyarakat adalah informasi yg berkualitas,"ujarnya

Menyangkut kesejahteraan, akan dilakukan dua pendekatan. Pendekatan advokasi, loby, legal drafting akan terus dilakukan. Tetapi, jalan lain dengan memanfaatkan peluang di era digitalisasi dengan membangun media baru berbasis teknologi. Usaha melakukan de-konglomerasi media dengan membuka lapak-lapak baru, membuat jaringan pemasar. Peningkatan kualitas jurnalis agar menguasasi cara pembuatan video, teks dan foto serta cara lain.

Lebih lanjut Suwarjono menambahkan, dengan kondisi seperti ini, maka konsolidasi organisasi harus dilakukan. Manajemen organisasi dibangun, dan kemandirian AJI Kota ditingkatkan. Cara berkomunikasi antara komponen AJI juga perlu lebih ditingkatkan lagi. Dalam kampanyenya, Jono-Arfi juga mengungkapkan pentingnya memelihara dan memperkuat jaringan nasional maupun internasional.

Pada kesempatan tersebut, para kandidat juga menegaskan akan mengusahakan dibukanya kembali penyelesaian kasus pembunuhan wartawan Udin dan penghentian kekerasan lainnya. Mereka akan meminta Presiden Jokowi membuka Papua bebas diliput wartawan asing.

M. Farid Cahyono

Pos terkait