Ilustrasi: Salah satu mobil penumpang berhenti di pinggir Jalan Malioboro Yogyakarta (dok. kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Libur panjang memperingati Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) telah tiba. Kawasan Malioboro menjadi salah satu destinasi wisata favorit yang hampir tidak pernah sepi dari pengunjung. Para wisatawan
Hari minggu siang itu, cuaca di jalan Malioboro cukup terik. Seorang perempuan berambut hitam berombak terlihat duduk di kursi panjang sembari berteduh di bawah pohon asam bersama seorang anak kecil berkaos kuning.
Perempuan itu bernama Shinta, seorang wisatawan asal Pemalang, Jawa Tengah yang sejak empat tahun terakhir tinggal di Yogyakarta. Ia datang ke Malioboro karena mengantar saudara-saudaranya yang datang dari Jakarta untuk liburan di Yogyakarta.
“Mereka mau ke Pasar Beringharjo tapi karena cuaca panas dan anak saya kesulitan makan es krim sambil jalan, jadi kami berdua nunggu di sini sembari berteduh,” kata Shinta kepada kabarkota.com.
Shinta yang datang bersama rombongan dengan mobil pribadi mengaku cukup kesulitan menemukan Tempat Khusus Parkir (TKP) kendaraan roda empat di Jalan Malioboro sehingga mereka memarkir kendaraan roda empatnya di gang sempit, sirip barat Malioboro.
“Kami belum tahu tarif parkirnya berapa karena tidak ada karcis,” ungkap Shinta.
Shinta menilai, selasar Malioboro terlihat lebih rapi tanpa adanya Pedagang Kaki Lima (PKL) sehingga para wisatawan bisa lebih leluasa saat berjalan kaki di selasar pertokoan sisi barat maupun timur. Hanya saja, pepohonan yang ditanam di sepanjang jalan Malioboro belum terlalu rindang sehingga saat cuaca panas, wisatawan kekurangan tempat untuk berteduh.
Sementara terkait akomodasi bagi wisatawan dari luar kota, seperti hotel dan restoran, menurut Shinta, saudaranya sempat kesulitan mendapatkan tempat penginapan karena hampir semua hotel di Yogyakarta penuh. Meski begitu, ia memaklumi karena banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta di momen libur panjang pergantian tahun.
Dishub Kota Yogya Siapkan 6 TKP di Kawasan Malioboro
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho menyampaikan, pihaknya telah mengundang para pengelola TKP di Kawasan Malioboro dan sekitarnya agar memberikan layanan terbaik kepada wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Termasuk, menyangkut soal tarif parkir.
“Jangan sampai ada hal yang merugikan bagi masyarakat maupun mereka sendiri,” tegas Agus kepada wartawan di Balaikota Yogyakarta, pada 29 Desember 2023.
Berdasarkan data Dishub Kota Yogyakarta, Pemkot menyediakan enam lokasi TKP, dengan kapasitas 30 bus, 731 mobil, dan 3.602 sepeda motor. Enam TKP yang dimaksud, yakni: TKP Senopati; TKP Ngabean, TKP Sriwedani, TKP Malioboro I (Abu Bakar Ali); TKP Malioboro II (selatan Pasar Beringharjo); dan TKP Beskalan Malioboro III (eks UPN).
Selain itu, lokasi parkir mobil juga disediakan di stasiun Tugu dan Timur Malioboro Mall, dengan total kapasitas 335 mobil, dan 100 sepeda motor.
PHRI: Okupansi Hotel Capai 80 Persen
Bagi pelaku pariwisata, khususnya penyedia jasa bidang perhotelan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), libur panjang Nataru menjadi masa ‘panen’ bagi mereka karena tingginya tingkat kunjungan wisatawan.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Ernowo menyebutkan, okupansi hotel selama libur Nataru mencapai 70 persen – 80 persen, terutama di Kota Yogyakarta, dan Sleman. Sedangkan untuk tiga kabupaten, yakni Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo masih sekitar 50 – 60 persen, dengan rata-rata menginap dua hari.
“Ada kemungkinan akan naik lagi nanti. Kami menargetkan okupansi 90 persen,” tegas Deddy saat dihubungi kabarkota.com, pada 23 Desember 2023.
Deddy menyampaikan, meskipun okupansi tahun 2023 ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, namun angkanya belum sebaik ketika masa sebelum pandemi Covid-19. (Rep-01)