Ilustrasi (kompasiana.com)
JAKARTA (kabarkota.com) Anggota DPR RI Dapil DIY, Sukamta menilai tak pantas Malioboro yang merupakan kawasan yang memiliki nilai spiritual dalam konteks tata ruang keraton Yogyakarta, digunakan sebagai nama tempat lokasi prostitusi di Jakarta.
“Orang mau bisnis, cari popularitas mudah tetap jangan sembarangan gitu dong,” kata Sukamta seperti dikutip laman vivanews, baru-baru ini.
Sebagai wakil rakyat dari Yogyakarta, Sukamta juga mendesak, agar masyarakata turut meminta kepada pemilik hotel Malioboro di Jakarta itu untuk segera mengganti namanya.
Sementara itu Wakil Ketua DPD RI yang juga permaisuri Raja Keraton Yogyakarta, G.K.R Hemas menegaskan bahwa pihaknya akan menggugat Hotel yang diduga sebagai tempat prostitusi di ibu kota tersebut.
“Yang paling pokok bagi saya, mungkin kalau warga Yogya tahu, mungkin mereka juga akan menggugat nama Malioboro digunakan untuk tempat hiburan malam,” ucapnya di Senayan.
Hemas mengaku, dirinya juga pernah menggugat nama Hamengkubowo yang dijadikan sebagai nama jalan.
“Saya pikir ini juga bisa kita lakukan. Demi nama baik Jogja, demi nama Malioboro sebagai ikon Jogja. Saya kira ini penting untuk diganti namanya,” ujarnya. (Rep-03/Ed-03)