YOGYAKARTA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Hutan Hujan Asia Pasifik Ke-3 akan berlangsung di Yogyakarta, 23 – 25 April 2018. Pertemuan yang diprakarsai oleh Pemerintah Australia ini bertujuan membangun sebuah dialog antara para pemimpin dalam pemerintahan, riset, komunitas dan sektor swasta untuk memajukan aksi melawan deforestasi dan degradasi hutan di Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik.
Menteri Lingkungan Hidup dan Energi, Josh Frydenberg dalam siaran persnya mengungkapkan, sebagai bagian dari KTT, pihaknya menyoroti aksi Australia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26 hingga 28 persen dibawah level 2005 pada tahun 2030.
“Konsisten dengan tema KTT, “Melindungi Hutan dan Orang – Mendukung Pertumbuhan Ekonomi,” Australia telah menetapkan tujuan, tidak hanya untuk memenuhi komitmen internasional untuk mengurangi emisi, namun juga memastikan daya saing internasional, pertumbuhan lapangan kerja dan keamanan energi serta keterjangkauannya yang terjaga,” jelas Frydenberg.
Frydenberg menjelaskan, Sekitar satu milyar ton C02 dilepaskan setiap tahun di kawasan Asia Pasifik sebagai hasil deforestasi dan degradasi tanah. Hal tersebut telah menyumbangkan sekitar 10 persen emisi gas rumah kaca.
“Ini hampir dua kali lipat jumlah emisi yang dihasilkan Australia setiap tahunnya dari keseluruhan sektor ekonomi,” ungkapnya.
Ia menantikan bekerja sama dengan semua tetangga Australia di Asia Pasifik pada KTT ini untuk melindungi hutan hujan di kawasan kita dan menurunkan emisi karbon global. (Dee)