Ilustrasi: Hujan lebat di Malioboro Yogyakarta pada 25 Oktober 2020. (dok. kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY mengimbau agar masyarakat mewaspadai bencana banjir dan tanah longsor.
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG DIY, Reni Kraningtyas, saat ini DIY telah memasuki musim hujan. Cuaca ekstrem juga masih bisa terjadi setiap saat.
“Cuaca ekstrim itu ditandai dengan hujan lebat disertai petir dan angin kencang, serta durasi yang panjang,” ucap Reni dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (31/10//2020).
Kondisi tersebut, lanjut Reni, bisa berdampak terjadinya longsor, banjir dan banjir bandang di wilayah D.I. Yogyakarta.
Selain itu, angin kencang yang melanda juga bisa menyebabkan kerusakan, sebagaimana yang terjadi di wilayah kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul, pada Jumat (30/10/2020) sore kemarin
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Yogyakarta, dua pohon tumbang, di Kecamatan Mantrijeron dan Mergangsan, sekitar pukul 15.15 WIB.
Selain itu, pada pukul 16.50 WIB, sejumlah atap rumah warga di Kecamatan mergangsan rusak diterjang angin kencang. Sedikitnya 24 Kepala Keluarga di wilayah tersebut juga terdampak fenomena alam tersebut.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat menambahkan, guna mengantisipasi kejadian serupa agar tak menimbulkan kerugian lebih besar, maka Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah melakukan pemangkasan pohon.
“Kami meminta masyarakat juga melakukan pemangkasan pohon di area pribadi, jika kondisinya terlalu tinggi dan atau rawan roboh,” kata Octo kepada kabarkota.com.
Lebih lanjut pihaknya juga menyiagakan 115 Kampung Tanggap Bencana (KTB), dan aparat wilayah dalam beberapa pekan ini, melalui apel kesiapsiagaan bencana di tingkat Kecamatan. Apel tersebut bertujuan untuk melakukan pengecekan personil dan alat dukung penanganan bencana di kota Yogyakarta.
Octo memaparkan, di kota Yogyakarta ada 12 kelurahan masuk dalam zona merah banjir, dan 10 kelurahan di zona kuning. Meskipun tidak semua kawasan tersebut berada dalam satu kelurahan.
Dari peta ancaman banjir di Kota Yogyakarta, 12 kelurahan yang masuk zona merah, yakni Karangwaru, Cokrodiningratan, Terban, Kotabaru, Gowongan, Pringgokusuman, Tegal Panggung, Suryatmajan, Baciro, Warungboto, Pandeyan, dan Sorosutan.
Sedangkan 10 kelurahan di zona kuning banjir, antara lain Patangpuluhan, Patehan, Gedongkiwo, Suryodiningratan, Mantrijeron, Keparakan, Giwangan, Rejowinangun, Prenggan, dan Purwanggan. (Rep-01)