Jajaran pengurus Fraksi Partai Golkar DPR RI saat memberikan keterangan pers di Hotel Melia Purosani, Selasa (18/11). (Ahmad Mustaqim/kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Fraksi Partai Golkar DPR RI menyatakan penyesalannya terhadap kebijakan pemerintah yang mengambil jalan pintas dengan menaikan harga BBM. Menurut Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Ade Komaruddin, langkah tersebut sangat membebani rakyat.
"Ini mengejutkan kerena baru 28 hari bekerja, harga minyak mentah yang menurun drastis," kata Ade kepada media dalam Rapimnas ke VII Partai Golkar di Hotel Melia Purosani, Selasa (18/11).(Baca juga: Harga BBM Naik, Ini Kegelisahan Ibu Rumah Tangga di Sleman)
Ade menilai, kenaikan BBM bersubsidi yang lagsung diumumkan Presiden Jokowi, Senin (17/11) malam, menunjukkan pemerintah telah mengingkari janji kampanye. Pihaknya menganggap, kebijakan pemerintah itu sulit untuk dicarikan alasannya. (Baca juga: HMI Cabang Yogyakarta: Pengalihan Subsidi BBM untuk Infrastruktur tidak Tepat)
"Harga minyak dunia menurun dari US$105 menjadi US$ 75,5, sehingga momentum menaikkan harga BBM tersebut tidak tepat," kata dia.
Sudah saatnya, kata Ade, pemerintah mengubah paradigma pengelolaan minyak yang sarat permainan harga oleh mafia migas. Pemerintah harus menghitung dengan formula yang transparan dan akuntabel.
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Fadel Muhammad menambahkan, pihaknya berencana akan segera memanggil Menteri Keuangan untuk segera menjelaskan perihal kebijakan itu dengan mendasarkan APBN 2015.(Baca juga: Mulai 18 November, Pemerintah Naikkan BBM Subsidi Rp 2 Ribu per Liter)
"Saya sudah membuat surat pemanggilan. Menurut saya, persiapannya belum cukup menaikkan harga BBM. Tahun depan tinggal beberapa bulan aja," katanya.
AHMAD MUSTAQIM