Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X (dok. humas pemda diy)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X meminta agar jatah suplai oksigen untuk wilayah DIY ditambah seiring dengan lonjakan kasus Covid-19, akhir-akhir ini.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Sultan usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) virtual dengan pemerintah pusat, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, pada Minggu (4/7/2021) malam.
“Jadi kekurangan oksigen itu tidak hanya di RSUP Dr. Sardjito. Dengan kenaikan penderita Covid-19 itu punya konsekuensi bahwa semua di 27 RS perlu ditambah jatah oksigennya,” pinta Sultan.
Menurutnya, selama ini, suplai oksigen didapatkan dari pabrik yang ada di Jawa Tengah. Namun, karena situasinya sekarang mengalami kenaikan kebutuhan yang signifikan, sementara pabrik di Jawa Tengah tidak hanya untuk suplai DIY, maka Sultan berinisiatif mendatangkan suplai oksigen dari pabrik yang sama di Jakarta dan Jawa Timur (Jatim).
Sementara terkait dengan kabar 30-an pasien di RSUP Dr. Sardjito yang meninggal karena diduga ketiadaan oksigen, Sultan mambantahnya. “Jangan berasumsi bahwa beberapa yang meninggal di RSUP Dr. Sardjito itu karena tidak ada oksigen, itu tidak betul. Oksigen itu tetap ada,” tegas Sultan.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menambahkan, berdasarkan hasil Rakor dengan pemerintah Pusat, maka kebutuhan oksigen di DIY yang sebelumnya sekitar 20 ton per hari, sekarang menjadi sekitar 47.6 ton per hari.
“Pemerintah pusat akan mengalokasikan oksigen 47.6 ton per hari untuk DIY. Itu pun akan ada persediaan cadangan 50 persen dari 47.6 ton,” papar Aji.
Pihaknya berharap, dengan adanya tambahan suplai oksigen tersebut, maka kebutuhan oksigen untuk RS Rujukan dan non rujukan di DIY akan tercukupi.
Persediaan Oksigen di RS Rujukan Covid-19 Menipis
Sebelumnya, Koordinator Hukum dan Hubungan Masyarakat (Hukmas) RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan menyampaikan bahwa sejak tanggal 3 Juli 2021, persediaan oksigen liquid baik di sentral maupun tabung RS mulai menipis. Sementara pasien Covid-19 terus berdatangan.
“Oksigen liquid sentral habis pada sekitar pukul 20.00 WIB,” ungkap Banu dalam siaran persnya.
Suplai oksigen liquid dari supplier, sebut Bau, baru datang pada 4 Juli dini hari, dan pagi hari.
Keterbatasan stok oksigen juga terjadi di RS PKU Muhammadiyah Jogja. Dihubungi terpisah, Humas PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Nunung Damayanti mengaku, sejak hari Minggu (4/7/2021) ini, stok oksigen di RS juga telah menipis.
“Kondisinya terbatas. Namun sedang diupayakan manajemen untuk mencari stock oksigen ke luar daerah,” jelas Nunung kepada kabarkota.com. (Rep-02)