Pemerintah Dinilai Lamban Atasi Abu Kelud

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Sampai hari keenam (Rabu, 19/2) pasca meletusnya Gunung Kelud di Jatim, abu vulkanik masih bertebaran di wilayah Yogyakarta. Baik di jalan protokol maupun perkampungan, tebaran abu yang mengguyur Yogya pada Kamis dan Jumat (13-14/2) masih tebal. Hal ini memicu munculnya keluhan masyarakat terhadap kinerja pemerintah yang dinilai lamban.

Salah satu warga tersebut adalah Budi Setiawan. Ia menganggap pemerintah lamban mengatasi masalah abu dari Gunung Kelud ini.

Bacaan Lainnya

"Daerah di Tamansiswa ini nggak dipikirkan pemerintah," tegas warga Jalan Menteri Supeno ini.

Abu vulkanik di Jalan Tamansiswa memang masih mengganggu masyarakat sekitar maupun pemakai jalan. Baik ketika ada angin berhembus maupun kendaraan lewat, abu tersebut beterbangan.

Menurut Budi, seharusnya itu menjadi tanggung-jawab pemerintah. "Seharusnya pemerintah yang terjun, tapi pemerintah kurang gesit," tambahnya sambil mengumpulkan gumpalan abu basah di pinggir jalan.

Pendapat senada disampaikan Endri Wibowo, warga Jalan Letjen Suprapto. "Pemerintah memang terjun tapi kelihatannya hanya di tempat-tempat umum, seperti sekolah-sekolah," kata Endri kepada kabarkota.com sambil membersihkan abu bersama dua karyawannya.

Berdasarkan pantauan kabarkota.com, abu vulkanik masih terlihat di sekitar Jalan Godean, Jalan Kyai Mojo, Jalan Letjend Suprapto, Jalan Kyai Ahmad Dahlan, Jalan Panembahan Senopati, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Kolonel Sugiono, Jalan Glagahsari, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Diponegoro, Jalan Bhayangkara, Jalan Abubakar Ali, dan Jalan Faridan M Noto. Juga di Jalan Kusumanegara dan Jalan Sultan Agung.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menganggarkan Rp 2 milyar untuk tanggap bencana abu tersebut.

"Kalau untuk DIY disupport Rp 2 milyar," kata Kepala BPBD DIY, Gatot Sabtadi kepada kabarkota.com melalui pesan singkat, Rabu (19/2).

Meski demikian Gatot mengaku, hingga kini belum dapat memperkirakan serapan penggunaan anggaran karena timnya masih melakukan proses pembersihan abu vulkanik di wilayah Yogyakarta.

Pada saat yang sama Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X, bersama rombongan hari ini berangkat ke Kediri untuk menyerahkan bantuan sekaligus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat terkait recovery dan rekonstruksi pasca bencana Kelud.

Sebelum berangkat Sultan mengatakan, bantuan yang dibawa sebanyak 14 truk berisi material bangunan, makanan siap saji, serta kebutuhan wanita dan anak. "Tidak dalam bentuk uang," tegas Sultan.

Bantuan tersebut menggunakan pos anggaran dari bantuan gubernur, ditambah dari Pemerintah Kabupaten Bantul dan Pemkot Yogyakarta. Rombongan terdiri dari Sultan, Walikota Yogyakarta, Bupati Bantul, Kepala BPBD DIY, dan sejumlah pejabat berangkat dari kompleks Kepatihan menggunakan tujuh mobil, sekitar pukul 11.00 WIB. (tya)

SUTRIYATI

Pos terkait