Diskusi Publik tentang “Persepsi Publik : Sudahkah Berintegritas dan Berkompeten Calon Pimpinan KPK?”, di Rektorat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (9/9/2019). (dok. Mustofa Roja)
SLEMAN (kabarkota.com) – Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Mochammad Sodik berharap, para pemuda berani melawan korupsi, dengan menjadi bagian dari pemuda anti korupsi.
Harapan tersebut disampaikan Sodik, dalam Diskusi Publik tentang “Persepsi Publik : Sudahkah Berintegritas dan Berkompeten Calon Pimpinan KPK?”, di Rektorat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (9/9/2019).
Menurutnya, UIN Sunan Kalijaga merupakan kampus merah putih. Maknanya, merah berarti berani dalam melawan korupsi, dan putih artinya suci atau bersih dari korupsi
“Bangsa Indonesia ini harus suci bersih dari korupsi, makanya kampus merah putih UIN Sunan Kalijaga siap mengawal dan mendoakan bangsa Indonesia bersih dari korupsi,” tegas Sodik dalam sambutannya.
Dalam pemaparannya, peneliti Pusat Kajian Anti-Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum (FH) UGM, Yuris Rezha menganggap, pentingnya para mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat dalam mengawal kontestasi pemilihan Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tengah berlangsung saat ini.
“Banyak cara yang bisa dilakukan, seperti melalui tulisan dalam bentuk kritikan, solusi dan lain-lain,” ucap Yuris.
Toni Surya Putra selaku perwakilan dari Kepolisian RI Daerah (Polda) DIY berpendapat bahwa kaum milenial atau mahasiswa juga harus kritis dalam isu-isu yang sedang hangat. Misalnya, isu tentang seleksi capim KPK. Sebab, jika proses seleksi tersebut tidak dikawal, maka bisa berbahaya bagi masyarakat.
Sementara Suci selaku staf khusus Bupati Sleman mengungkapkan, selama ini, Pemerintah Kabupaten Sleman juga turut andil dalam pengawalan seleksi capim KPK, dengan mendukung penuh kegiatan-kegiatan masyarakat yang melakukan pengawalan terhadap proses tersebut.
Diskusi kali ini merupakan inisiatif dari Gerakan Pemuda Melawan Korupsi (GPMK) Yogyakarta bersama Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakulutas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM).UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dalam acara yang dihadiri hampir 200 peserta dari berbagai kampus di Yogyakarta ini, Ketua GPMK Yogyakarta, Abdul Majid mengatakan, polemik Capim KPK selalu menjadi bahan berbincangan di kalangan mahasiswa, komunitas dan elemen masyarakat. Untuk itu, pihaknya mengajak semua elemen mahasiswa dan masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengawal Kontestasi pemilihan Capim KPK.
Sedangkan Ketua DEMA FSHUM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Najib menilai, peran Mahasiswa sangat dibutuhkan, guna menilai dan menyikapi isu capim KPK ataupun rencana revisi Undang-Undang KPK. (Ed-01)
Tulisan kiriman dari:
Mustofa Roja (Angggota GPMK Yogyakarta dan Mahasiwa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)