Ilustrasi (dok. kriminalitas)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Kampanye terbuka putaran terakhir untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres) No Urut 02 di DIY yang berlangsung di stadion Kridosono Yogyakarta, Senin (8/4/2019) berlangsung lancar dan meriah.
Dari pantauan kabarkota.com, kampanye yang dihadiri Capres, Prabowo Subianto dan ribuan simpatisannya tersebut berlangsung tertib dan damai. Salah satunya, ditandai dengan tidak adanya simpatisan yang menggembar-gemborkan sepeda motor dengan knalpot blombongan di sekitar stadion, selama acara berlangsung.
Namun setelahnya, peristiwa tak mengenakkan menimpa dua orang yang diduga peserta kampanye 02. Salah seorang diantaranya seorang pemuda asal Madura, Jawa Timur yang tinggal di Yogya, dsn belakangan diketahui bernama Muklis.
Kabar tersebut pertama kali diunggah oleh seorang warga Yogyakarta, Azam melalui akun media sosialnya yang menyebutkan, “ada yang kena peluru… sedang penanganan IGD PKU”.
Saat kabarkota mengkonfirmasi pemilik akun tersebut, Azam mengaku, sekitar pukul 15.30 WIB, dirinya tengah berada di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta, dan hanya berjarak sekitar 5 meter dari ibu korban.
Menurutnya, saat itu, ibu korban tampak panik dan emosi kepada petugas RS karena anaknya yang terluka di bagian lengan kirinya belum mendapatkan penanganan medis.
“Saya hanya melihat dari jarak 5 meteran, karena saat itu saya duduk di depan tempat pendaftaran. Lalu mendengar kalau itu (pasien) kena tembak karena ibu korban sempat berteriak bahwa anaknya kena peluru. Dan dari nada bicaranya, saya menduga dia orang dari Madura,” ungkapnya kepada kabarkota.com.
Azam menduga, korban merupakan salah satu peserta kampanye capres 02, karena selain ibu korban sempat menyebut salah satu partai politik, korban yang bersangkutan juga mengenakan baju berwarna biru muda, seperti baju yang sering dikenakan Sandiaga Uno.
Selain keterangan tersebut, kabarkota.com juga menerima informasi lanjutan bahwa 15.30 WIB, ada penghadangan terhadap dua orang yang diduga simpatisan 02, atas nama Muklis dan M. Suhadi oleh tiga orang tak dikenal, di sekitar jalan Mataram Yogyakarta.
Berdasarkan kronologi dalam pesan tersebut, kedua orang yang melintas berboncengan dengan sepeda motor di jalan Mataram, dihentikan oleh tiga orang tak dikenal dan dipaksa melepas ikat kepala bertuliskan nama paslon no urut 02. Tak hanya itu, salah seorang dari mereka juga mengeluarkan senjata airsoft gun dan menembakannya hingga mengenai bahu kiri bagian atas Muklis. Sedangkan jari telunjuk sebelah kiri M. Suhadi juga terkena ketapel.
Setelah mengalami penghadangan dan penganiayaan tersebut, keduanya melanjutkan perjalanan. Setibanya di perempatan Gondomanan, mereka meminta tolong di pos polisi setempat, kemudian dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta untuk mendapatkan tindakan medis.
Saat dikonfirmasi terkait kejelasan isu itu, Humas RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Eka Budy Santosa, membenarkan adanya pasien atas nama Muklis, dengan luka di lengan kiri atas, akibat terkena tembakan air softgun.
“Iya benar. Tadi (korban) dirawat di PKU, dan sekarang sudah pulang setelah mendapat perawatan,” jelas Eka.
Hal senada juga dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Yulianto juga membenarkan adanya kejadian tersebut dan telah ditangani oleh pihak kepolisian
“Korban bukan dari anggota laskar,” tegas Yuli. (Rep-02)