Groundbreaking Proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, di Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (30/3/2022). (dok. PT Jasa Marga Persero).
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 ditargetkan selesai pada Kuartal IV Tahun 2023 mendatang. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) Oemi Vierta Moerdika, saat Groundbreaking Proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, di Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (30/3/2022).
Menurutnya, sesuai target, proyek Jalan Tol Yogyakarta – Bawen, khususnya Seksi 1, yakni Yogyakarta – Banyurejo menjadi prioritas untuk segera dibangun konstruksinya. Pembangunan jalan tol Yogyakarta Bawendengan nilai investasi mencapai Rp 14.26 Triliun ini terbagi dalam 6 seksi, yaitu Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sepanjang 8,25 Km; Seksi 2 Banyurejo- Borobudur sepanjang 15,26 Km; Seksi 3 Borobudur-Magelang sepanjang 8,08 Km; Seksi 4 Magelang- Temanggung sepanjang 16,46 Km; Seksi 5 Temanggung-Ambarawa sepanjang 22,56 Km; dan Seksi 6 Ambarawa-Bawen sepanjang 5,21 Km.
“Seksi 1 ditargetkan mulai beroperasi di awal tahun 2024 yang akan terhubung dengan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Yogyakarta International Airport di Junction Sleman,” kata Oemi dalam siaran pers, Rabu (30/3/2022).
Oemi mengatakan, jika pembebasan lahan sesuaitarget, maka prioritas konstruksi selanjutnya adalah Seksi 2 Banyurejo- Borobudur, Seksi 3 Borobudur-Magelang dan Seksi 6 Ambarawa-Bawen yang ditargetkan selesai pada Kuartal II Tahun 2024. Sementara konstruksi untuk Seksi 4 Magelang-Temanggung, dan Seksi 5 Temanggung-Ambarawa direncanakan rampung pada Kuartal IV Tahun 2024. Sekaligus untuk melengkapi pengoperasian Jalan Tol Yogyakarta-Bawen secara penuh.
Hal tersebut, lanjut Oemi, akan disesuaikan dengan rencana alokasi dana pembebasan lahan dari Pemerintah, serta menimbang kondisi medan berupa perbukitan sehingga harus dibangun terowongan sepanjang 500 meter di Seksi 5. Sesuai arahan Menteri PUPR, pembangunan terowongan berlokasi di STA 20+300 s.d STA 20+800. Selain itu, pihaknya juga akan membangun konstruksi melayang sepanjang 4,4 Km di atas Selokan Mataram yang merupakan cagar budaya Yogyakarta.
“Hingga kini, progres pembebasan lahan untuk Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sepanjang 8,25 Km telah mencapai 92,28 persen. Sedangkan, progres pembebasan lahan untuk keseluruhan Seksi 1 s.d Seksi 6 adalah sebesar 10,45 persen,” lanjutnya.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengaku, pihaknya menghadapi tantangan cukup berat karena harus tetap menjaga deerah heritage, dan kelestarian lingkungan Selain itu juga ada trase yang melewati potensi gempa, sungai lahar dingin hingga wilayah mata air yang harus dijaga.
“Dalam membangun jalan tol ini kami harus cepat, tapi juga tetap harus menjaga kualitas atau mutu. Oleh karena itu, kami perlu memastikan keselamatan konstruksi hingga menggunakan produk-produk dalam negeri. Kami percaya pembangunan jalan tol ini dapat meningkatkan peran kota Yogyakarta terkait perkembangan ekonomi di Jawa bagian Selatan,” ucapnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, R. Kadarmanta Baskara Aji berharap, pembangunan jalan tol penghubung DIY, Jateng dan daerah sekitarnya di Pulau Jawa akan memperlancar transportasi barang, logistik maupun penumpang. Termasuk, membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
“Sehingga kami bisa memanfaatkan Bandara Yogyakarta International Airport dengan optimal, serta destinasi wisata di DIY juga dapat dikunjungi dengan mudah oleh masyarakat,” ujar Aji.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang akan melintasi Provinsi Jawa Tengah sepanjang 68,17 Km dan DIY sepanjang 7,65 Km ini tergabung dalam Proyek Strategis Nasional guna mendukung program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur. Jika telah beroperasi penuh, maka perjalanan dari Semarang -Yogyakarta diperkirakan akan bisa ditempuh dalam waktu 1.5 jam, atau lebih cepat dari sebelumnya yang mencapai 3 jam (Ed-01)