Ilustrasi (dok. istimewa)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Relawan Jokowi- Ma’ruf Amin Untuk Kemuliaan Indonesia (Rejomulia) berencana menggelar kegiatan “Mancing Gratis Geerrsama di Sepanjang Selokan Mataram Yogyakarta, pada Minggu (9/9/2018) mendatang. Meskipun belum ada penetapan resmi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden untuk Pilpres 2019, namun rencana kegiatan tersebut menjadi perhatian bagi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sleman.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sleman, M. Abdul Karim Mustofa menyatakan, pihaknya melalui Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), akan melakukan pengawasan di semua titik.
“Kami juga akan menghimbau kepada panitia untuk tidak menggunakan moment tersebut sebagai kampanye capres cawapres,” pinta Karim, saat dihubungi kabarkota.com, Kamis (6/9/2018) malam.
Lebih lanjut Karim berharap, agar nantinya tak ada atribut-atribut alat peraga kampanye yang digunakan. melepaskan. Sebab menurutnya, saat ini belum ada penetapan resmi pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2019, sehingga pengawasan tersebut sifatnya sebagai pencegahan pelanggaran proses Pemilu.
Panitia Tegaskan Mancing Gratis Bukan Ajang Kampanye
Dihubungi terpisah, Koordinator Umum Mancing Gratis Geersama, Widihasto Wusana Putra, menegaskan bahwa kegiatan yang akan digelar di 14 spot pancingan sepanjang selokan mataram itu bukan ajang “curi start” kampanye, meskipun penyelenggaranya Rejomulia.
“Saya dulu pernah jadi Panwas pemilu. Sesuatu hal dikatakan kampanye jika memenuhi sedikitnya 3 unsur, ajakan memilih, penyampaian visi misi calon, dan ada alat peraga kampanye. Sejauh tidak terpenuhi 3 unsur ini bukan suatu pelanggaran,” jelas Ketua Sekber Keistimewaan DIY ini.
Pihaknya juga mengaku, dana yang digunakan untuk kegiatan kali ini bersumber dari swadaya relawan dan sejumlah donatur tak terikat, yang sebagian memberikan sumbangan dalam bentuk barang. Hanya saja, Direktur Operasional dan Pemasaran XT Square Yogyakarta ini enggan menyebut besaran jumlah dana yang digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan kali ini.
Mancing Gratis di Selokan Mataram untuk Peringati Bergabungnya DIY ke NKRI
Ketua Panitia Rejomulia, Masrur Ahmad MZ, kegiatan mancing gratis kali ini sengaja digelar guna memperingati momentum bersejarah Amanat 5 September 1945, yakni bergabungnya Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Lokasi Selokan Mataram kami pilih sebagai bentuk penghormatan, Sekaligus mengenang jasa besar almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang telah membangun insfrastruktur irigasi pertanian dan perikanan, serta memberikan kemanfatan berkelanjutan bagi masyarakat luas,” jelas pengasuh Pon Pes As Salafiah Al Qodir Cangkringan Sleman, melalui siaran persnya, baru-baru ini.
Menurutnya, acara akan digelar mulai pukul 09.00 – 17.00 WIB di 14 titik spot pancingan di Selokan Mataram. Antara lain, Banyurejo, Beluran, Barongan, Margoluwih, Mayangan, Kutu Asem, Kutu Dukuh, Barek UGM, Pringwulung, Pringgolayan, Kledokan, Babarsari, Pugeran dan Sanggrahan Maguwo.
“Total ikan yang ditebar sebanyak 10 ton ikan lele,” sebutnya.
Sejumlah Tokoh Pendukung Jokowi – Ma’ruf Dijadwalkan Hadir
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Rejomulia, Andreas Andi Bayu juga menambahkan, pihaknya akan mendirikan posko induk sebagai sentral komunikasi kegiatan di spot pemancingan Barek UGM. Sekaligus sebagai lokasi seremoni acara mancing, dengan menghadirkan sejumlah tokoh nasional, seperti Direktur Relawan Tim Kampanye Jokowi, dan tim kampanye Parpol Koalisi. Selain itu, sederet komedian kenamaan di Yogyakarta juga akan turut memeriahkan acara tersebut.
Pendukung Prabowo-Sandi sikapi “Santai” Rencana Mancing Gratis
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerakan Indonesia Raya (DPD Partai Gerindra) DIY, Nuryanto yang notabene dari pengusung Prabowo – Sandiaga Uno mengaku tak mempermasalahkan kegiatan mancing tersebut digelar.
“Silakan saja. wong hanya mancing saja kok,” kata pria yang akrab disapa Romo Nur ini, saat dihubungi kabarkota.com, Jumat (7/9/2018). Pihaknya juga menyatakan tak akan membuat event “tandingan”.
Sedangkan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera ( DPW PKS) DIY, Dwi Budi Utomo menyatakan, pihaknya menghormati langkah Bawaslu sebagai lembaga penegak aturan pemilu yang harus independen dan adil.
Terlebih, “Masyarakat cerdas untuk melihat hal tersebut,” ucapnya. (Sutriyati)