Wacana Asrama Nusantara Disambut Baik Mahasiswa di Yogya

Ilustrasi (dok. umm)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Sejumlah mahasiswa di Kota Yogyakarta menyambut baik wacana pemerintah pusat yang ingin membangun asrama mahasiswa Nusantara di setiap wilayah.

Bacaan Lainnya

Gus Elvyn, salah seorang pendatang asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang selama ini tinggal di asrama mahasiswa putri Sultra di Yogyakarta ini menganggap, dengan keberadaan asrama Nusantara, maka bisa membantu mahasiswa-mahasiswa tak mampu, dan berprestasi dari daerah terpencil untuk melanjutkan pendidikannya di suatu wilayah, termasuk Yogyakarta.

“Sebenarnya di daerah itu banyak mahasiswa yang ingin kuliah di luar Jawa, tapi ada kendala keuangan dan tempat tinggal,” ungkap Elvyn saat dihubungi kabarkota.com, Senin (21/10/2019).

Perempuan yang baru saja menyandang gelar sarjana dari salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta ini juga menilai, kehadiran asrama mahasiswa Nusantara bisa efektif menimalisir konflik. Mengingat, antarmahasiswa dari berbagai daerah bisa saling mengenal dan memahami karakter masing-masing sehingga menumbuhkan rasa toleransi antar daerah.

Hanya saja, lanjut Elvyn, konsep asramanya harus tidak diskriminatif. Setiap calon penghuni asrama diberi pemahaman tentang aturan-aturan yang berlaku di asrama tersebut, guna menjaga suasana kondusif.

“Perbedaan agama juga harus dipertimbangkan karena dalam asrama itu biasanya jadi satu dapurnya,” imbuhnya.

Salah seorang mahasiswa asal Bogor, Jawa Barat, Rama Razani juga berharap, asrama mahasiswa Nusantara bisa diwujudkan, khususnya di Yogyakarta. Mengingat, sampai dengan saat ini, belum ada asrama untuk mahasiswa dari Bogor yang dibangun di Yogyakarta. Padahal sekitar 200 mahasiswa dari sana yang tengah menempuh pendidikan di Kota Gudeg.

“Dari awal terbentuk mahasiswa Bogor di sini, kami patungan untuk dapat sekretariat yang seharusnya difasilitasi oleh pemerintah,” kata Ketua IKPM Bogor periode 2018-2019 ini.

Asrama Nusantara, lanjut Rama, bisa menjadi jembatan komunikasi antara mahasiswa dengan Pemda. Selain itu, para mahasiswa dapat belajar sejarah, seni, dan budaya antardaerah.

Wacana Asrama Nusantara dan Kendala Lahan di Yogya

Sementara ditemui terpisah, Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta, Dwi Saryono menjelaskan, terkait usulan pembangunan asrama Nusantara itu, Pemda sebagai pelaksananya.

Namun, kata Dwi, ada kendala yang perlu dipecahkan bersama terkait ketersediaan lahan yang luas di tengah kota Yogyakarta.

“Luas Kota Yogyakarta itu hanya sekitar 32 km2 dengan kondisi yang padat penduduk,” sebut Dwi. Sedangkan untuk membangun asrama Nusantara, ada aturan-aturan yang dipenuhi, seperti luasan lahan untuk membangun infrastrukturnya.

“Solusinya, harus ada koordinasi yang aktif antara walikota dengan gubernur,” tegasnya. Terlebih, Dana Keistimewaan (Danais) dan tanah Kasultanan juga sangat memungkinkan, jika dimanfaatkan untuk merealisasikan pembangunan asrama mahasiswa Nusantara.

Baru-baru ini, Menko Polhukam, Wiranto meminta kepada Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo agar merekomendasikan para kepala daerah bekerjasama membangun asrama mahasiswa Nusantara di setiap wilayah.

Hal itu sekaligus untuk menyikapi konflik di Papua dan Papua Barat akibat kasus rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur. Harapannya, asrama nusantara itu dapat mempererat persaudaraan bangsa. (Rep-02)

Pos terkait