Warga Suryatmajan Yogya Deklarasikan Kampung Bebas Asap Rokok

Kampung Suryatmajan Yogyakarta (sutriyati/kabarkota.com)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Gedung serba guna Kampung Suryatmajan Yogyakarta, Minggu (2/9/2018) pagi, sudah riuh oleh warga yang sebelumnya menggelar jalan sehat dan senam pagi bersama. Acara di dalam aula tersebur juga diisi dengan karaoke, paduan suara, pentas seni angklung, dan pembagian doorprize untuk warga, yang mayoritas ibu-ibu bersama putra-putri mereka.

Bacaan Lainnya

Namun, kegiatan kali ini tak sekedar bersenang-senang, karena pada kesempatan tersebut warga RW 11, Kampung Suryatmajan, Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta itu juga mendeklarasikan Kampung Bebas Asap Rokok.

Ketua RW 11, Rosdiana Setyawati mengatakan, deklarasi ini bertujuan agar warga di wilayahnya tak lagi membiasakan merokok di dalam rumah, di hadapan warga, serta di dekat ibu-ibu dan anak-anak.

Pentas seni angklung warga Kampung Suryatmajan Yogyakarta. (Sutriyati/kabarkota.com)

“Sosialisasi sering kami lakukan, terutama kepada ibu-ibu agar mereka mengingatkan keluarganya masing-masing untuk tidak merokok di dalam rumah, dan di depan anak-anak maupun perempuan,” kata Ana.

Hasilnya, warga, terutama bapak-papak yang dulunya sekitar 75% merokok, kini secara bertahap mulai meninggalkan kebiasaan merokok di tempat-tempat tersebut. Bahkan, untuk tidak merokok di dalam rumah, sudah hampir 100%.

Ketua RW 11, Rosdiana Setyawati menandatangi Deklarasi Kampung Suryatmajan Bebas Asap Rokok. (Sutriyati/kabarkota.com)

Sedangkan empat poin yang dideklarasikan warga adalah tidak merokok di depan balita, anak-anak, ibu hamil, dan lansia; tidak merokok di dalam rumah; tidak menyediakan asbak saat pertemuan warga; serta tidak menyuruh anak membeli rokok.

Poin deklarasi warga yang telah ditandatangani bersama. (Dok. Istimewa)

Berhenti Merokok karena Sakit

Warga Kampung Suryatmajan tengah mengikuti rangkaian acara deklarasi di gedung serba guna setempat. (Sutriyati/kabarkota.com)

Ismono, salah satu warga Suryatmajan mengaku, sejak hampir 30 tahun terakhir, ia sudah menghentikan kebiasaan merokoknya. Ia berhenti merokok bukan karena dorongan dari orang lain, melainkan merasakan ada yang tidak beres dengan kondisi tubuhnya ketika itu.

“Dulu kalau malam, dada saya sering terasa panas,” ucap bapak 52 tahun ini.

Ia meyakini, ganggunan kesehatan yang ia alami ketika itu tak lepas dari kebiasaannya merokok, setidaknya sebungkus per hari. Sadar akan hal itu, pelan-pelan Ismono mulai mengurangi rokoknya, dan diganti dengan mengulum permen, setiap kali keinginannya untuk menghisap rokok kembali muncul.

“Sejak tak merokok lagi, saya merasa lebih sehat sampai sekarang,” ujarnya.

Terkait penerapan Kampung Bebas Asap Rokok di Suryatmajan, Ismono mengaku sangat mendukung. Hanya saja, pihaknya berharap, agar ada tempat khusus yang juga disiapkan untuk warga yang belum sanggup menghentikan kebiasaan merokok mereka.

20% Kampung di Kota Yogya sudah Deklarasikan Bebas Asap Rokok

Deklarasi Kampung Suryatmajan Bebas Asap Rokok yang dipimpin ketua RW 11. (Sutriyati/kabarkota.com)

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Tri Murdoyo menyebut, hingga kini sudah ada 174 kampung di Kota Yogyakarta yang mendeklarasikan Bebas Asap Rokok. Dengan kata lain, sekitar 20% dari total 617 kampung di kota Yogyakarta yang telah mendeklarasikan diri sebagai Kampung Bebas Asap Rokok.

“Kami terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang dampak buruk asap rokok,” imbuhnya. Dengan begitu pihaknya berharap, agar kampung-kampung lain juga terdorong untuk membebaskan lingkungan mereka dari asap rokok.

Deklarasi ini, lanjut Tri, sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) Kota Yogyakarta No. 2 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

“Deklarasi ini hanya awalan, selanjutnya warga harus berani mengingatkan jika masih ada warga yang merokok di tempat-tempat umum,” pintanya.

Sementara untuk tempat khusus yang perlu disiapkan di masing-masing kampung, menurutnya itu seharusnya disiapkan berdasarkan kesepakatan warga, untuk mengaturnya agar tak menimbulkan gesekan antarwarga.

Dasawisma, Basis Menuju Kota Sehat di Yogyakarta

Warga membubuhkan tandatangan sebagai bentuk dukungan ditetapkannya kampung bebas asap rokok di Suryatmajan. (Sutriyati/kabarkota.com)

Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kecamatan Danurejan, Indira juga mengimbau agar dasawisma di kampung-kampung, termasuk kampung Suryatmajan diaktifkan kembali. Mengingat, dasawisma ini nantinya yang akan menjadi basis menuju Kota Sehat di Kota Yogyakarta.

“Anak-anak yang ikut terlibat hari ini, kami harapkan supaya mengetahui pentingnya menghindari asap rokok,” ucapnya. Sebab, dampak asap rokok bagi masyarakat yang tak menghisap rokok atau perokok pasif tak kalah bahayanya dengan perokok aktif. (sutriyati)

Pos terkait