Waspadai 6 Penyakit ini saat Pancaroba

Ilustrasi (dok. istimewa)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Sebentar lagi, Yogyakarta akan memasuki musim pancaroba. Perubahan suhu yang ekstrem meningkatkan risiko tubuh terserang penyakit.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Lana Unwanah menjelaskan, tubuh menjadi rentan terserang penyakit karena virus lebih mudah bertahan dan cepat berkembang biak di suhu yang dingin,

“Udara dingin juga berdampak buruk pada kinerja sistem imun dalam melindungi tubuh dari virus,” terangnya Lana melalui siaran persnya.

Menurutnya, ketika tubuh terpapar udara dingin, maka pembuluh darah menyempit sebagai upaya mempertahankan suhu di organ-organ tubuh. Akibatnya, sistem imun tubuh secara tidak langsung terganggu dalam melawan infeksi virus.

Setidaknya enam penyakit berikut ini yang perlu diwaspadai karena rentan menyerang saat musim pancaroba:

1.Sakit kepala

Turunnya suhu udara secara tiba-tiba di musim pancaroba dapat memicu terjadinya sakit kepala, terutama migrain.

“Cuaca yang terlalu dingin membuat pembuluh darah menyempit sehingga menghambat suplai darah yang menuju ke otak,” paparnya.

Selain itu, cuaca panas yang ekstrem atau sinar matahari yang terlalu panas juga dapat memicu ketidakstabilan komponen kimiawi dalam otak sehingga memicu sakit kepala.

2. Batuk pilek

Batuk pilek mudah menyerang karena virus influenza dan rhinovirus mudah berkembang biak saat cuaca dingin. Batuk pilek ini biasanya ditandai dengan gejala batuk, hidung berair atau tersumbat, bersin, meriang, dan demam.

Selain itu, imbuh Lana, saat terjadi perubahan cuaca dari dingin ke hangat, orang-orang cenderung sering keluar rumah, berjalan-jalan, dan berkumpul bersama. Ketika banyak orang berkumpul, maka penyebaran penyakit lebih mudah terjadi.

“Pastikan Anda selalu mengenakan masker untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari penularan batuk pilek,” imbaunya.

3. Nyeri sendi

Meskipun belum dapat dibuktikan, penurunan tekanan udara disinyalir dapat menyebabkan nyeri sendi. Sebab, jaringan di sekitar persendian itu seperti balon.

Ketika tekanan udara normal, maka balon dapat ditahan sehingga tidak mengembang. Namun, saat tekanan udaranya rendah, balon tidak bisa ditahan sehingga perlahan-lahan jaringan di sekitar persendian pun mengembang. Inilah yang menyebabkan rasa sakit pada persendian.

4. Serangan asma

Penyakit selanjutnya yang banyak dikeluhkan saat musim pancaroba adalah kambuhnya penyakit asma. Serangan asma terjadi karena saluran udara mengalami peradangan.

Ketika suhu sekitar rendah, udara dingin yang masuk ke saluran udara menjadi lebih dingin. Saluran udara itu akan bereaksi terhadap udara dingin dan terjadi peradangan. Hal itu bisa lebih paraha, jika penderita asma melakukan aktivitas berat atau berolahraga di ruang terbuka.

5. Demam berdarah (DBD)

Demam berdarah merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Penyakit ini tergolong rentan muncul di musim pancaroba.

Lana menyebut, terdapat 99 kasus DBD sejak Januari 2024 hingga sekarang. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan tahun 2023 yang tercatat ada 86 kasus.

Di musim penghujan, suhu udara yang turun menyebabkan lingkungan lembab dan banyak terdapat genangan air. Kondisi tersebut menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes berkembang biak. Akibatnya, penularan DBD lebih mudah terjadi. Oleh karena itu, perlu gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

6. Sakit mata

Saat musim pancaroba, sakit mata atau konjungtivitis rawan terjadi akibat peradangan atau infeksi pada selaput transparan yang melapisi kelopak mata dan bagian putih mata. Akibatnya, mata terasa gatal, kemerahan, berair, dan mengeluarkan kotoran (belek).

Penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam waktu 7–14 hari, seiring meningkatnya kekebalan tubuh seseorang. Namun, sakit mata akibat infeksi virus mungkin butuh 2–3 minggu untuk hilang sepenuhnya.

Guna mencegah terkena penyakit tersebut, maka Lana membagikan tips untuk menjaga kesehatan selama musim pancaroba.

Pertama, Bawalah jaket atau jas hujan saat bepergian. Kedua, memakai masker saat sedang sakit, atau sedang mengendarai sepeda motor. Ketiga, penuhi kebutuhan asupan harian guna meningkatkan kekebalan tubuh. Keempat, konsumsi vitamin yang cukup, khususnya vitamin C. Kelima, olahraga teratur, seperti jogging, bersepeda , dan renang. (Ed-01)

Pos terkait