GUNUNGKIDUL – Wahana flying fox terpanjang di Asia Tenggara sedang dibangun di Gunungkidul. Tepatnya di kawasan ekowisata Green Village, Desa Mertulu, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul. Tak tanggung-tanggung, panjang wahana tersebut 625 meter, yang dimulai dari puncak Green Village.
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi menegaskan, fasilitas tersebut merupakan pelengkap. Dengan flaying fox, wisatawan tidak hanya bisa melakukan uji nyali dengan mencoba wahana itu, namun sekaligus bisa memandang keindahan alam.
“Saya meminta kepada tim yang dikenal denga tripe helix memperhatikan aspek keamanan sehingga flying fox benar-benar aman digunakan. Semua harus diuji benar dan tidak asal-asalan,” katanya seperti dikutip Harian Jogja, Kamis (23/12/2016).
Anggota Tripe Helix Cahyo Alkantana menuturkan, pembuatan flying fox sudah melalui kajian yang mendalam. Dari sisi keamanan, ia pun menjamin karena seluruh peralatan yang digunakan berstandar internasional dan didatangkan dari luar negeri.
“Misalnya untuk teknologi yang digunakan mengadopsi di Perancis, sedang untuk talinya kita ambil dari Inggris. Pun demikian, kami juga akan memasang sebuah penangkal petir untuk mengantisipasi keadaan cuaca yang kurang bersahabat,” katanya.
Menurut dia, dengan adanya wahana sepanjang 625 meter ini maka pengunjung akan dimanjakan dan bisa merasakan sensasi terbang dengan kecepatan 80 Km/jam. Cahyo pun mengklaim flaying fox yang dibangun itu merupakan yang terpanjang di Asia Tenggara, karena di daerah lain belum ada yang sepanjang itu.
“Untuk Indonesia, flying fox ini sudah jelas karena di Ancol dan Pacitan panjangnya hanya 400 meter,” ungkapnya.
(Harian Jogja/Ed-01)