Baru Dilantik, Janji Kampanye Bupati Ditagih

Janji Kampanye Bupati
Para Bupati - Wakil Bupati terpilih yang dilantik Gubernur DIY, di Kompleks Kepatihan Yogyaakarta, Jumat (26/2/2021). (dok. Humas Pemda DIY)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X melantik tiga pasangan Bupati – Wakil Bupati terpilih, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (26/2/2021).

Tiga pasangan Bupati – Wakil Bupati yang dimaksud, yakni Kustini Sri Purnomo-Danang Maharsa dari Kabupaten Sleman; Abdul Halim Muslih-Joko B. Purnomo dari Kabupaten Bantul; dan Sunaryanta-Heri Susanto dari Kabupaten Gunungkidul.

Bacaan Lainnya

Terkait pelantikan tesebut, maka aktivis Jogja Corruption Watch (JCW), Baharuddin Kamba mengingatkan agar para kepala daerah terpilih dari tiga kabupaten tersebut segera merealisasikan janji-janji kampanye mereka. Diantaranya, janji reformasi birokrasi berbasis digital di Kabupaten Sleman, dan pemberian alokasi anggaran Rp 50 juta per tahun per dusun di kabupaten Bantul.

“Di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini pasti berdampak pada perekonomian dan keuangan daerah. Apakah janji memberikan Rp 50 juta pertahun perdusun di Kabupaten Bantul itu akan dapat direalisasikan? Kita tunggu dan ditagih saja,” kata Bahar dalam pernyataan tertulis yang diterima kabarkota.com, Jumat (26/2/2021).

Selain itu, Bupati – Wakil Bupati Gunungkidul yang baru juga telah bernjanji akan mempekuat sektor UMKM, investasi dan pariwisata. Untuk itu, pihaknya juga berharap agar investasinya nanti ramah lingkungan, dan benar-benar bisa menyejahterakan masyarakat.

Lebih lanjut Bahar mendorong agar dalam 100 hari kerja pertama, mereka segera menjalankan program-program prioritas tersebut.

“Kami mengingatkan kepada kepala daerah terpilih agar menjadi pemimpin di daerah, bukan berdagang kekuasaan, dan mencari balik modal dengan perilaku koruptif,” tegasnya.

Sementara Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menegaskan, pihaknya akan segera menggarap Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah (RPJMD) 2021 – 2026.

“Janji alokasi dana Rp 50 juta per dusun per tahun itu untuk meningkatkan urusan wajib dasar, seperti pendidikan dan kesehatan, serta infrastruktur perdesaan dan lingkungan, utamanya masalah sampah,” ucap Halim.

Kedua, kata dia, pihaknya juga akan menjadikan Bantul sebagai kabupaten kreatif di tingkat dunia. Mengingat, selama ini Bantul memiliki keunggulan di bidang industri kreatif, khususnya kerajinan, dan kuliner. Termasuk, menarik penyerapan investasi seluas-luasnya guna pemulihan ekonomi pasca pandemi.

“Ini dalam rangka mengatasi pengangguran, kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan,” tegasnya.

Sedangkan Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyebutkan, ada tiga hal yang menjadi prioritas program kerja selama masa kepemimpinannya dalam lima tahun ke depan. Pertama menyangkut ekonomi kerakyatan, yang berfokus pada peternakan, perikanan, dan pertanian. Kedua, pariwisata. Ketiga, investasi.

“Untuk pariwisata ada pengembangan di wilayah selatan, tengah, dan utara. Jadi akan kami inventarisir terlebih dahulu,” Sunaryanta menambahkan.

Di lain pihak, Sultan dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam menjalankan awal pemerintahan, para bupati – wakil bupati segera membelanjakan APBD dan Danais TA. 2021, agar ekonomi masyarakat mulai pulih untuk segera bangkit pada pasca vaksinasi nasional. Diantaranyam melalui kebijakan pemberdayaan UMKM, penyusunan Draft Prioritas Investasi Daerah dengan cara yang estra ordinanary, dalam siatuasi darurat Covid-19 seperti sekarang.

“Jika bermaksud memasukkan program untuk menepati janji Pilkada, setelah dipilah mana yang urgen bagi masyarakat, silakan disisipkan pada anggaran perubahan dan pembahasan RKPD TA. 2022,” kata Sultan. (Rep-01)

Pos terkait