Ilustrasi (sumber: lagizi.com)
SLEMAN (kabarkota.com) – Petani di Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan menanam kedelai dengan di dampingi UGM sejak Juni lalu. Pasca pendampingan hasil panen melonjak tiga kali lipat.
“Produksi kedelai dari petani yang kita bina bisa mencapai 2,98 ton per hektar. Hasil ini jauh lebih besar daripada petani lain. Petani lain ada yang bisa memproduksi hingga 1,28 ton, tapi ada juga yang hanya 1,05 ton dan 1,08 ton per hektar,” kata dosen Fakultas Pertanian UGM, Sri Sulandari (20/9/2016).
Pengabdian dan pembinaan ini sebagai bentuk kontribusi UGM kepada masyarakat sekitar. Selain itu, ini juga menjadi program pengabdian pada masyarakat dengan memanfaatkan penelitian dan penerapan teknologi tepat guna.
Dalam pendampingan ini, petani diajari untuk memanfaatkan agensia hayati guna meningkatkan produksi dan mencegah serangan hama ataupun penyakit pada tanaman kedelai.
“Dalam masa tanam ini kita banyak menghadapi masalah karena iklim tidak mendukung, tapi untungnya tanaman ini dapat bertahan. Kalau dalam kondisi iklim yang mendukung, seharusnya hasilnya bisa lebih banyak lagi,” tuturnya.
Menurut Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dwidya Prijambada, mengatakan bahwa masalah seperti ini memang seharusnya menjadi tanggungjawab universitas-universitas di Yogyakarta.
“Di Jogja ada beberapa universitas besar, tapi kalau kita hanya pikirkan ke luar, sementara ketika masyarakat perlu mereka malah tidak tahu tempat bertanya, ini kan ironis,” ungkapnya.
Dwidya mengharapkan agar program ini mampu mengembangkan kemampuan petani dan Desa Sumberharjo menjadi sentra penghasil kedelai.
“Kalau kita hanya dengar mungkin bisa lupa. Tapi kalau melihat bisa ingat, dan kalau melaksanakan bisa paham. Kiranya kita bisa paham apa yang jadi permasalahan selama ini, dan apa yang bisa menjadikan kita lebih baik dari yang lain,” jelasnya. (ugm.ac.id/Ed-04)