Yogyakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyerahkan Program Bantuan Santri Berprestasi (PBSB)`kepada 290 santri dari berbagai pondok pesantren di seluruh Indonesia. Beasiswa tersebut untuk untuk melanjutkan jenjang S1 ke beberapa perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Beasiswa tersebut, menurut Lukman Hakim, merupakan bagian dari program umum Kementerian Agama meningkatkan kualitas para santri dan menjauhkan dari ajaran radikal yang belakangan ini terus mengancam.
“Kami akan terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai barometer keislaman dunia,” kata Menteri Agama di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga , Yogyakarta (28/3/2018). Kampus-kampus yang dipilih dalam program ini dinilai berkontribusi mewujudkan pendidikan Islam yang ramah di segala macam disiplin ilmu.
Beberapa Perguruan Tinggi yang bekerjasama dengan Kemenag dalam program ini diantaranya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Selain mendapat biaya perkuliahan, para santri yang lolos seleksi PBSB ini nantinya akan mendapat insentif bulanan serta dana pembinaan.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ahmad Zayadi mengatakan, program ini merupakan bentuk afirmasi kepada santri untuk mendapatkan percepatan mobilitas sosial. “Ini instrumen agar santri lebih siap menyongsong masa depan,” katanya.
Kuota beasiswa PBSB tahun ini berjumlah 290 orang yang menerima beasiswa di 14 perguruan tinggi.
Sejak dibuka pada 2005 hingga 2017, santri yang tercatat mendapatkan program beasiswa tersebut mencapai 4.276 orang.
Para penerima beasiswa ini diwajibkan melakukan pengabdian mengajar di pesantren dan lembaga agama di dalam dan luar negeri. “Sebanyak 160 diantara mereka sedang berada di luar negeri menyemai keislaman yang damai,” tambah Zayadi.
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi, mengatakan, program ini terbukti berhasil menyemai santri di berbagai perguruan tinggi ternama di dalam dan luar negeri.
Yudian, yang kini duduk sebagai Ketua Asosiasi Universitas Islam se Asia menambahkan, program ini signifikan memperkuat Islam moderat di dunia. (Ika/ Dee)