Perwakilan keluarga Ayu, Muhammad Naiem saat memberikan keterangan pers di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (12/1/2016). (dok. kabarkota.com
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan segera membentuk Tim Pembela Hukum (TPM) untuk membantu korban Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang hingga kini belum ditemukan keberadaannya.
Pembentukan tim tersebut menyusul adanya laporan dari keluarga korban orang hilang, Muhamad Naiem, pada Selasa (12/1/2016). Muhammad Naiem adalah perwakilan dari keluarga Diah Ayu Yulianingsih dan putrinya Raina yang menghilang dari rumah, sejak 11 Desember 2015 lalu.
Busyro Muqoddas selaku wakil dari PP Muhammadiyah mengaku, tim pembela hukum yang siapkan itu dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY).
“Kami juga akan berkoordinasi, khususnya dengan Polda DIY agar kasus ini segera selesai,” kata Mantan Pimpinan KPK ini, di PP Muhammadiyah, Selasa (12/1/2016).
Sementara, mantan Dekan Fakultas Kehutanan UGM ini menyakini bahwa kepergian Ayu dan putrinya yang masih berusia dua tahun terkait erat dengan organisasi terlarang tersebut.
“Dari informasi alumni mahasiswa S2 dan S3 saya yang saat ini banyak tersebar di Kalimantan, ada informasi bahwa saat ini terjadi eksodus besar-besaran orang per orang atau keluarga baik dari Pulau Jawa dan Sumatera” kata Muhammad Naiem, melalui siaran pers yang diterima kabarkota.com.
Menurutnya, tak kurang dari 500 orang baru pindah ke Pulau Kalimantan. (Rep-03/Ed-03)