Ilustrasi (dok. pixabay)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait berupaya mencegah munculnya varian baru Omicron BA.4 dan BA.5 masuk ke DIY. Salah satunya, dengan memperketat screening di pintu-pintu kedatangan luar negeri. Mengingat, delapan dari kasus varian baru di Indonesia, beberapa penyebabnya adalah dari perjalanan luar negeri.
“Jadi kami sekarang harus memperketat pintu kedatangan luar negeri di YIA. Kami bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk screening. Meski pelaku perjalanan sudah lolos di negara asal, tetap kalau suhunya atau menunjukkan salah satu gejala, akan tetap dilakukan screening,” kata Kepala Dinkes DIY, Pembajoen Setyaningastuti melalui siaran pers Humas Pemda DIY, Sabtu (11/6/2022).
Antisipasi juga dilakukan dengan percepatan booster, khususnya di institusi pendidikan yang sudah memulai pembelajaran tatap muka, termasuk di Perguruan Tinggi (PT). Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY dan institusi pendidikan untuk menggenjot program vaksinasi booster. Termasuk para mahasiswa UGM yang kebanyakan belum booster.
Selain itu, Pemda DIY terus melakukan sosialisasi protokol kesehatan sembari mempersiapkan laboratorium yang memiliki kemampuan Whole Genome Sequencing (WGS). Mengingat, terjaringnya varian baru tersebut melalui WGS seperti yang ada di BBTKLPP, FKKMK-UGM, dan RSUD Sardjito.
“Kami juga melakukan koordinasi dengan kabupaten atu kota untuk mengirimkan sampel dari mereka yang punya gejala mirip Omicron. Sampel itu akan dikirimkan ke laboratorium tadi,” jelasnya.
Sementara terkait terkait denganpeningkatan kasus Covid-19 di sekolah-sekolah di Bantul, menurut Pembajoen, itu akibat adanya pengetatan screening dan harapannya dapat direplikasi di kota atau kabupaten lain.
Sementara Pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar Pemda tetap waspada dengan varian baru Omicron, meskipun tidak perlu panik. Langkah yang diambih harus juga memperhatikan proses pemulihan ekonomi, sembari memperkuat kembali testing dan tracing di daerah-daerah, dan akselerasi vaksinasi booster di tempat-tempat umum, seperti bandara, stasiun, terminal bus, dan mal.
Ia meminta Kemenkes, BNPB, Kepala Daerah, TNI, Polri, kembali memperkuat testing dan tracing di daerah. Selain itu, menurutnya, aktivasi vaksinasi booster diakselerasi dengan mengaktifkan kembali pusat-pusat vaksinasi di tempat umum, bandara, stasiun, terminal bis, dan mal.
“Syarat vaksinasi booster untuk perjalanan dan masuk ke tempat umum harus dikaji ulang,” pintanya. (Ed-02)