Eksistensi Prostitusi di Sarkem Yogya, Siapa Tanggung jawab?

kuliah umum ekstra parlementer: Sarkem Under Cover, di Fisipol UGM, Senin 30/5/2016). (sutriyati/kabarkota.com)

SLEMAN (kabarkota.com) – Meski bukan kawasan lokalisasi, namun geliat aktifitas prostitusi di Jalan Pasar Kembang (Sarkem), Kampung Sosrowijayan Kulon, Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, sejak abad ke-18 hingga kini masih saja terasa.

Bacaan Lainnya

Peneliti Sarkem, Soeprapto mengungkapkan, masih eksisnya aktifitas prostitusi di wilayah tersebut, tidak lepas dari motivasi para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang umumnya mengaku karena desakan ekonomi, tidak ada pilihan lain sebab minimnya ketrampilan, ingin mendapatkan uang secara instan, dan sebagian karena merasa pernah dihianati oleh suami ataupun pasangannya.

“Dari sekian motivasi itu, terbanyak karena alasan ingin mendapatkan uang secara instan, jadi bukan karena mereka tidak punya uang,” sebut Dosen sosiologi UGM ini, dalam kuliah umum ekstra parlementer: Sarkem Under Cover, di Fisipol UGM, Senin 30/5/2016).

Dari hasil penelitiannya yang dilakukan pada tahun 2005 lalu, para PSK yang berusia rata-rata 16-35 tahun itu mendapatkan penghasilan sekitar Rp 50 ribu – Rp 250 ribu per hari. Itupun, lanjutna, sebagian penghasilan mereka harus disetorkan ke pihak-pihak perantara, seperti mucikari, maupun pemilik kamar.

Ditambahkan Soeprapto, selama ini pemerintah memang tidak pernah menjadikan wilayah tersebut sebagai lokalisasi, namun kegiatan prostitusi di lokasi yang sebelumnya termasuk kawasan kumuh kota itu tumbuh dengan sendirinya karena sebagai jalur transportasi, khususnya perlintasan kereta api.

Sementara mantan ketua RW setempat, Sutoto menambahkan, masih aktifnya prostitusi di sana itu tidak lepas dari di adanya peran 17 komponen yang memang mendorong tetap eksisnya kegiatan pelacuran di Sarkem. Mulai dari Mucikari, PSK, jongos, pengusaha salon ataupun karaoke hingga oknum aparat pemerintah, serta lemahnya penegakan undang-undang. (Rep-03/Ed-03)

Pos terkait