Gunung Gamalama. (Sumber: antara foto)
TERNATE (kabarkota.com) – Meletusnya Gunung Gamalama di Ternate pada Kamis (18/12) malam, mengakibatkan aktivitas di Ternate terganggi. Akibat erupsi Gunung Gamalama yang menyemburkan abu hingga ketinggian 1.500 meter itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mensterilkan radius 2,5 kilometer dari lokasi letusan.
“Kondisi di sana belum stabil. BPBD Kota Ternate menetapkan radius 2,5 kilometer dari Gamalama sebagai kawasan terlarang," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (19/12).
Semburan abu yang mengarah ke kota Ternate tersebut mengakibatkan penghentian sementara aktivitas Bandara Babullah, Ternate. Bandara Babullah ditutup sejak pukul 09.00 WITA hingga pukul 12.00 WITA. Setelah pukul 12.00 WITA nanti akan disusulkan kebijakan lanjutan.
Selain mengganggu aktivitas penerbangan, aktivitas belajar-mengajar di beberapa sekolah pun tak luput terkena. Para siswa juga dipulangkan lebih awal oleh para guru. "Sementara kampung terdekat, (berjarak) lebih kurang 4 kilometer dalam kondisi normal, aktivitas masyarakat juga masih normal," kata Sutopo.
Sutopo mengatakan, hingga kini belum ada warga yang mengungsi. BPBD Kota Ternate, kata dia, juga membagi-bagikan masker kepada pengendara motor.
Gamalama sudah lebih dari 60 kali meletus sejak letusan pertama kali tercatat pada 1538. Erupsi yang menimbulkan korban jiwa setidaknya sudah terjadi empat kali, dengan korban terbanyak terjadi pada 1775. Kala itu, erupsi Gunung Gamalama melenyapkan Desa Soela Takomi bersama 141 penduduknya. (metrotvnews.com | antaranews.com)