Jembatan Kabanaran Diresmikan, Presiden Prabowo Apresiasi Rencana Pembangunan Kawasan Pendukung Pariwasata DIY

Jembatan Kabanaran
Jembatan Kabanaran. (dok. kabarkota.com)

BANTUL (kabarkota.com) – Azan zuhur berkumandang dari Masjid At-Tauhid di Pandansimo, Bantul. Ratusan siswa SD – SMA berdatangan silih berganti, dengan menumpang bus maupun mobil bak terbuka. Ada juga sebagian dari mereka yang datang dengan berjalan kaki.

Setelah melaksanakan salat zuhur berjamaah, mereka bergerak menuju ke tepi jalan raya lintas selatan. Para siswa dan guru dari wilayah Kabupaten Bantul dan Kulon Progo itu berdiri berjajar di sisi timur Jembatan Pandansimo yang kini berganti nama menjadi Jembatan Kabanaran.

Bacaan Lainnya

Meskipun panas matahari sangat terik, mereka bersama warga sekitar tetap antusias menunggu kedatangan Presiden Prabowo Subianto yang akan meresmikan jembatan baru tersebut, pada Rabu (19/11/2025) siang itu.

jembatan Kabanaran
Para siswa dan warga berjajar menunggu kedatangan Presiden Prabowo di dekat Jembatan Kabanaran, pada Rabu (19/11/2025). (dok. kabarkota.com)

Salah satu siswa dari Bantul, Zifa mengaku sengaja datang datang ke lokasi dekat peresmian karena ada imbauan dari sekolah agar turut menyambut kedatangan Presiden Prabowo.

“Saya senang karena ini pertama kalinya, saya akan bertemu presiden,” ucap siswi SMP ini kepada kabarkota.com.

Dengan keberadaan jembatan baru ini, Zifa berharap, pemerintah bisa membuat imbauan agar kebersihan lingkungan sekitar jembatan bisa dijaga, dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.

Sedangkan Warga asal Kulon Progo, Anis menilai, keberadaan jembatan penghubung antara Kabupaten Bantul dan Kulon Progo itu bisa memperlancar perjalanan warga maupun wisatawan yang melintas lewat jalur selatan.

“Menurut saya, jembatan ini lebih untuk jalur pariwisata,” anggapnya. Sehingga tidak terlalu berpengaruh bagi warga di wilayahnya, karena minat wisatawan untuk datang ke Pantai Trisik yang notabene berdekatan dengan tempat ia tinggal, masih kurang. Terlebih, dengan terjadinya abrasi.

Presiden Apresiasi Rencana Pembangunan Kawasan Dukung Pariwisata DIY

Sementara itu dalam sambutan peresmian jembatan, Presiden Prabowo Subianto berharap, kehadiran jembatan Kabanaran yang sarat dengan budaya Jawa yang penuh spritualitas ini akan mempermudah konektivitas dan akses antardaerah.

Prabowo juga mengapresiasi rencana untuk membangun kawasan ini guna mendukung pariwisata, seperti keberadaan hotel dan fasilitas lainnya.

Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto menyapa warga dan para siswa usai meresmikan Jembatan Kabanaran, pada Rabu (19/11/2025). (dok. kabarkota.com)

“Kami memang harus mendorong sektor pariwisata, karena pariwisata adalah penyumbang devisa dan menyerap tenaga kerja yang sangat besar,” tuturnya.

Presiden menyebut, pariwisata Indonesia meningkat 20 persen di tahun 2025 ini. Peningkatan ini sangat berarti dalam rangka pengembangan ekonomi.

Pada kesempatan ini, Prabowo pun mengapresiasi atas penyambutan yang dilakukan oleh rakyat, termasuk anak-anak sekolah di sepanjang jalan menuju lokasi peresmian jembatan.

“Saya terkesan, tapi juga kasihan karena mereka berdiri lama dan kepanasan,” ucapnya lagi.

Untuk itu Prabowo meminta agar Sekretaris Kabinet (Setkab) membuat surat edaran kepada semua kepala daerah yang pada intinya ke depan, anak-anak sekolah tidak perlu lagi melakukan penyambutan di pinggir-pinggir jalan, saat presiden melakukan kunjungan kerja ke daerah. ” Biarlah mereka di sekolah masing-masing. Kalau mereka ingin melihat, mungkin bisa dari TV dan kalau saya mau periksa, saya akan masuk ke ruang kelas saja,” sambung Prabowo.

Histori di Balik Nama Jembatan Kabanaran

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo menjelaskan, Kawasan Kabanaran dipilih sebagai lokasi peresmian karena memiliki nilai historis kuat, yakni sebagai bekas markas perjuangan Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengku Buwono I saat melawan Belanda di Desa Kabanaran.

Jembatan Kabanaran
Suasana jelang peresmian Jembatan Kabanaran di Bantul, pada Rabu (19/11/2025). (dok. kabarkota.com)

Dengan membawa nama “Kabanaran”, Dodi berharap, jembatan ini menjadi simbol kesinambungan nilai perjuangan, ketangguhan, serta kebersamaan dalam membangun masa depan.

Spirit perjuangan Pangeran Mangkubumi dapat terus dimaknai dan dikonstruksi dalam manifestasi pembangunan saat ini. Salah satu wujudnya adalah Jembatan Kabanaran ini,” sebutnya.

Lebih lanjut Dodi memaparkan bahwa jembatan ini sepanjang 675 meter, dengan lebar 24 meter. Dengan total panjang penanganan 2.300 meter dan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.578 orang, proyek ini dikerjakan selama 579 hari, mulai bulan November 2023 – Juni 2025. Adapun biayanya mencapai Rp 863,72 Miliar

Menurutnya, ini merupakan jembatan terpanjang yang menggunakan Sistem Struktur Corrugated Steel Plate (CSP), dengan timbunan Ringan Mortar Busa sepanjang 675 meter.

Menteri PUPR menambahkan, manfaat Jembatan Kabanaran ini dapat meningkatkan konektivitas di koridor Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) DIY ruas Ngremang – Pandansimo dengan Pandansimo – Samas sehingga dapat mengurangi waktu tempuh sekitar 20 menit. Selain itu, mendorong pengembangan sektor pertanian, logistis dan wisata di selata DIY, serta meningkatkan efisiensi transportasi karena biaya operasional kendaraan turun 13,11 persen atau setara dengan Rp 1,4 Triliun. Sekaligus, dapat meningkatkan nilai ekonomi wilayah, dengan peningkaran produksi komuditas 18,6 persen atau setara dengan Rp 7,7 Miliar per tahun. (Rep-01)

Pos terkait