Mengintip Mahasiswi Jepang Ikut KKN di Sleman

Mahasiswi asal Jepang berpose bersama mahasiswi UGM asal Indonesia di lokasi KKN. (Humas UGM)

 

SLEMAN (kabarkota.com) – Empat mahasiswa Universitas Ehime Jepang dan seorang staf melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman. Program pengabdian layaknya KKN ini dilakukan sejak  8  sampai 16 September 2015.

Grantee Hibah Desa Binaan dari Universitas Ehime Jepang, Dwi Umi Siswanti mengungkapkan, para mahasiswa jepang tersebut adalah Saki Watanabe, Yoshida Natsuko, Taguchi Nana dan Nurfitri Abdul Ghafur dengan staf pendamping Jomae Kyoko.

“Prosedur kegiatan yang mereka lakukan antara lain menganalisa masalah masyarakat, merumuskan akar masalah dan solusi, mengimplementasikan dan menyosialisasikannya kepada masyarakat tentang solusi tersebut,” jelas Dwi seperti dirilis Humas UGM, Kamis (17/9).

Mahasiswi asal Jepang tersebut, jelas Dwi, berusaha menemukan solusi permasalahan masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Kepala Padukuhan Bulaksalak, Wukirsari, Sleman, Sarana mengakui keberadaan mahasiswi asal Jepang tersebut. Mereka fokus mencari solusi atas mata air dan sumur warga yang  keruh sejak lama.

"Sumur warga yang keruh terjadi setiap saat, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan. Bahkan ketika musim penghujan airnya bisa lebih keruh lagi" jelas Sarana.

Saat ini pencapaian pengerjaan riset ini sudah sampai tahap pengujian akhir instalasi penyaringan. Diharapkan penelitian ini akan menjadi solusi dan dapat digunakan oleh masyarakat secara berkelanjutan.

Editor: Dee

Pos terkait