Ribuan PPPK Dilantik, Sekda DIY: Kinerja ASN tak Sekadar Pelaksanaan Rutinitas

ASN
Pelantikan PPPK di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, pada Rabu (26/11/2025). (dok. Humas Pemda DIY)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY melantik 1.413 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari berbagai jabatan fungsional, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, pada Rabu (26/11/2025).

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, pelantikan ini bagian dari strategi jangka panjang guna memperkuat layanan publik, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta menegakkan profesionalisme birokrasi.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, agenda kali ini sekaligus melanjutkan penataan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN). Setelah sebelumnya Pemda DIY melantik PPPK jabatan fungsional formasi 2020–2021, sekarang pihaknya melantik angkatan tahun 2022 dan 2023.

Ni Made menjelaskan, dalam tata kelola pemerintahan saat ini, pelaksanaan tugas jabatan fungsional berkaitan erat dengan dampak pembangunan yang dihasilkan.

“Pendekatan ini menempatkan bahwa setiap kinerja ASN bukan sekadar sebagai pelaksanaan rutinitas, melainkan sebagai kontribusi langsung, terhadap penyelesaian isu-isu strategis daerah,” kata Ni Made sebagaimana siaran pers Humas Pemda DIY, pada Rabu (26/11/2025)

Lebih lanjut pihaknya menyampaikan bahwa hal itu sama halnya dengan reformasi birokrasi tematik rancangan dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasai (PANRB) yang menekankan percepatan penyelesaian isu-isu strategis nasional. Fokusnya mencakup pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, perluasan penggunaan produk dalam negeri, serta pengendalian inflasi.

Selain itu, papar Ni Made, digitalisasi administrasi pemerintahan menjadi prioritas dalam mewujudkan layanan publik yang lebih efisien, adaptif, dan terintegrasi. Agenda tematik ini juga diarahkan pada peningkatan akses, mutu, dan kualitas layanan pendidikan serta kesehatan.

Oleh karenanya Sekda menyebut bahwa jabatan fungsional tidak hanya menghasilkan angka penilaian kinerja, tetapi impact nyata yang terukur dan dapat dirasakan oleh masyarakat.

Di hadapan para PPPK tenaga guru, kesehatan, dan teknis yang dilantik, pihaknya juga menekankan bahwa para guru memegang peran strategis dalam menjaga reputasi DIY sebagai kawasan pendidikan yang unggul. Tugas mereka bukan sebatas mengajar, tetapi membentuk ekosistem pembelajaran yang adaptif, inovatif, dan inklusif, sehingga peserta didik siap menghadapi dinamika masa depan. Begitu pun bagi tenaga kesehatan, sosial, kehutanan, infrastruktur, budaya, dan jabatan fungsional lainnya. Semua menjadi bagian penting dalam memperkuat responsivitas dan profesionalisme layanan publik di berbagai sektor.

“Dalam menjalankan amanah tersebut, saya memberikan perhatian serius pada dua fondasi utama birokrasi, yakni kompetensi dan adab,” tegasnya. Kompetensi ini diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang terukur, berbasis data, dan memberikan kepastian pelayanan.

Meski demikian, Ni Made menyatakan, kompetensi tidak cuku, tanpa adab dan etika kerja yang benar. Dalam falsafah Jawa, dikenal prinsip empan papan, yaitu kemampuan menempatkan diri secara tepat dalam setiap situasi. Empan papan mengajarkan bahwa ASN harus mampu menjaga tutur, menjaga sikap, memahami konteks, menghormati aturan, menghargai kolega, serta melayani masyarakat dengan kerendahan hati.

Baginya, birokrasi yang baik, bukan hanya terlihat dari kecepatan layanan, tetapi juga dari ketepatan bersikap terhadap sesama ASN, dan kepada masyarakat. Selain itu, birokrasi yang hari ini bergerak di era serba cepat dan digital, maka setiap ASN dituntut menjadi pembelajar sepanjang hayat.

“Kembangkan literasi digital, tingkatkan kemampuan teknis, ambil sertifikasi profesi, eksplorasi kompetensi baru, dan perluas wawasan sesuai kebutuhan tugas,” pintanya. Sebab, birokrasi masa depan, ASN yang mampu mengembangkan diri secara mandiri akan menjadi engine of change atau penggerak transformasi.

Ni Made menganggap, pelantikan PPPK ini menjadi energi baru bagi Pemda DIY dalam membangun birokrasi yang teknokratis, efisien, human-centered, dan tetap berakar pada nilai budaya.

Pada kesempatan ini, pelantikan ini dilaksanakan secara hybrid dan diikuti oleh 187 PPPK Jabatan Fungsional di Kompleks Kepatihan Yogyakarta. Sementara, peserta lain yang dilantik secara daring melalui zoom meeting bertempat di lima lokasi. Yakni, Aula SMA Negeri 3 Yogyakarta, Aula SMK Negeri 1 Tempel, GOR SMK Negeri 1 Pandak, Aula Baldikmen Kulon Progo, dan Aula SMK Negeri 2 Wonosari. (Ed-01)

Pos terkait