Tantangan Pemimpin Baru untuk Selamatkan Hutan

SLEMAN (kabarkota.com) – Permasalahan hutan menjadi salah satu permasalahan serius yang mesti ditangani calon presiden terpilih, Joko Widodo. Pasalnya, perkembangan hutan hingga saat ini telah mengalami degradasi, baik itu dari sisi produktivitas maupun kualitasnya.

Luasan hutan di Indonesia diperkirakan saat ini hanya tinggal setengah juta hektar. "Angka deforestasi ini yang harus ditanggulangi," ungkap Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Satyawan Pudyatmoko kepada kabarkota.com, Jumat (25/7).

Ia menerangkan, hasil hutan yang sebelumnya bisa 150 meter kubuk per hektar kini diperkirakan hanya bisa menghasilkan 50 hingga 40 meter kubik per hektar. Itu artinya, terjadi sebuah penurunan yang begitu signifikan. "Peran hutan untuk kesejahteraan masyarakat juga harus dipikirkan," kata Satyawan.

Tak hanya itu, Satyawan menjelaskan lebih lanjut jika berkurangnya luasan hutan di Indonesia juga berkat 'andil' dari perusahaan yang tidak bertanggung jawab. "Harusnya perusahaan juga ikut survive terhadap kelestarian hutan," kata dia.

Untuk itu, menurut Satyawan, pemimpin yang baru saat ini perlu ada pembangunan sistem dalam pengelolaan hutan. Sistem yang dibangun harus bisa menyelamatkan multifungsi hutan; ekologi, sosial, dan ekonomi. Kerusakan yang nyata pada hutan Indonesia sudah menyumbang penderitaan, diantanya banjir.

Dari sisi ekologi, pengelolaan hutan haruslah sesuai standar yang sudah ditentukan. Dari sisi sosial, pengelolan harus sudah menjadi unit kelestarian, seperti hutan negara, hutan rakyat, dan hutan adat harus dikelola menjadi kesatuan.  

Selain itu, dari sudut pandang ekonomi pemerintah mesti bisa membangun ekonomi berbasis hutan. "Jika rakyat dapat penghasilan hutan akan selamat," ujar Satyawan.

Selain, menghasilkan kayu, hutan Indonesia juga tempat hunian berbagai frora dan fauna. Salah satunya adalah burung dengan jenis yang begitu banyak.

Aktivis Paguyuban Pengamat Burung Jogja (PPBJ) Paradina Mufti menambahkan pemerintah harus tak hanya mengelola tetapi jika memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Hal ini menjadi penting mengingat banyaknya aneka kekayaan alamnya.

"Salah satunya dengan mengenalkan kepada masyarakat luas bahwa hutan sebagai habitat alami burung dan tidak untuk diburu," kata Paradina.

Tak hanya itu, pemerintah juga mesti menjaga dari terkaman-terkaman negara asing. "Hutan di Indonesia ini sebagai aset kekayaan bangsa," ujarnya. (kim/aif)

Pos terkait