YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Pasca orde baru, minat generasi muda
khususnya mahasiswa mengikuti kegiatan menwa (resimen mahasiswa) cenderung menurun.
Hal itu diakui Wakil Komandan Menwa Mahakarta, Purwanta, kepada kabarkota.com,
di kawasan Taman Parkir Abubakar Ali, Yogyakarta, Jumat (7/3).
“Empat tahun terakhir mengalami penurunan,” tegasnya di sela menyambut
kedatangan 165 menwa baru yang telah menyesaikan Pendidikan dan Latihan Dasar
(Diklatsar) ke-37 Menwa atau Yuda 37.
Kegiatan itu sekaligus sebagai upaya mengembalikan citra menwa yang
sempat dianggap vakum selama beberapa tahun. Kevakuman terjadi, karena di masa
lalu menwa dipandang sebagai bentuk militerisme.
“Padahal sebenarnya tidak,” tegas Purwanta. Menwa, lanjutnya, adalah
bentuk kesadaran terhadap bela negara para mahasiswa.
Menurunnya animo generasi muda untuk bergabung dalam kegiatan ini, juga
dirasakan alumni menwa tahun 80-an, Toti dan Heru Santosa, yang juga hadir
dalam acara tersebut. “Fungsi menwa sudah kabut sejak perubahan SKB 3 Menteri,”
ujar Toti.
Dulu, menwa di bawah kendali Kementrian Dalam Negeri, Kementrian
Pertahanan dan Keamanan, serta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional.
Tapi sekarang kedudukannya di bawah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). “Kami
berharap, SKB 3 Menteri itu kembali,” harap Toti.
Menurut Mulyadi Santosa, alumni menwa UGM, menjadi menwa merupakan kebanggaan tersendiri.
Senada dengan seniornya, saat ini minat mahasiswa untuk masuk dalam kegiatan
ini tidak lagi seperti dulu.
“Dulu sampai seratusan. Banyak,” jawabnya. Sekarang, kata Kepala
Provost Menwa UGM ini, satu angkatan hanya sekitar 30 orang.
Penyambutan kedatangan 165 menwa baru ini, dimeriahkan drumband TNI
yang bersama-sama melakukan longmach dari Taman Parkir Abubakar Ali menuju
Benteng Vredeburg, dilanjutkan seremonial penyambutan dari perwakilan pemerintah
daerah. (tya)
SUTRIYATI