YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 syawal 1435 Hijriyah/ 2014 Masehi jatuh pada 28 Juli mendatang. Penetapan tersebut disampaikan PP Muhammadiyah, dalam jumpa pers, Jumat (18/7).
Wakil Ketua Majelis Tarjih PP Muhammadiyah Bidang IPTEK, Oman Fathurrohman mengatakan, penetapan tersebut berdasarkan hasil Hisab. Meski demikian, pihaknya memprediksi bahwa untuk penetapan 1 Syawal tahun ini tidak akan berbeda dengan penetapan versi pemerintah yang berpedoman pada rukyatul Hilal.
Oman menjelaskan, ijtimak jelang Syawal 1435 H terjadi pada hari Minggu, 27 Juli 2014, pukul 05:43:39 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta sekitar 3,6 derajat di atas ufuk atau hilal sudah wujud.
"Pada tanggal tersebut, ketinggian bulan di Indonesia 1-3,5 derajat sehingga hilal sudah terpenuhi," ucap Oman dalam keterangannya.
Oman mencontohkan, di Banda Aceh, ketinggian bulan juga mencapai 2,5 derajat.
Sementara itu, terkait dengan sidang Isbat tertutup yang digelar Kementerian Agama RI, Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas berpendapat, keputusan tersebut lebih banyak membawa kemaslahatan. Oleh karenanya ia berharap, agar tradisi tersebut terus berlangsung untuk masa-masa selanjutnya.
"Jika sidang Isbat terbuka, justru membuka peluang bagi masing-masing pihak untuk berdebat," anggap Yunahar.
Jika terjadi perbedaan, sambung dia, maka pemerintah tetap harus bersikap adil. Artinya, pemerintah boleh mengumumkan versi tertentu sesuai sidang Isbat, tetapi juga memberikan peluang atau keleluasaan yang sama bagi yang berbeda versinya. "Hal itu penting karena pemerintah tidak berhak melakukan pemaksaan dalam masalah agama," tegas dia. (jid/tri)