Ilustrasi (dok. FB BEM SI)
JAKARTA (kabarkota.com) – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menilai, pemerintah telah bertindak sewenang-wenang dalam menetapkan kebijakan, serta saling lempar tanggu-jawab. Salah satunya terbukti dengan naiknya harga-harga di awal tahun 2017.
Karenanya, BEM SI menyerukan agar para mahasiswa Indonesia turun ke jalan secara serentak, pada 12 Januari 2017 besok, untuk menggelar aksi 121 Bela Rakyat, termasuk di Yogyakarya.
Koordinator BEM SI Wilayah Jateng-DIY, Zaky Mubarok Izzudin, saat dikonfirmasi kabarkota.com, Selasa (11/1/2017), membenarkan rencana tersebut.
Zaky menyebutkan, ada tiga tuntutan yang rencananya disuarakan mahasiswa di kantor DPRD DIY, mulai pukul 09.00 WIB. Pertama, desakan untuk mencabut pp no 60 tahun 2016 tentang biaya administrasi kendaraan. Kedua, menolak kenaikan tarif dasar listrik 900 VA. Ketiga, Menolak kenaikan BBM non subisidi.
“Target masa 250 orang. Aksi akan kami awali dari di Tugu Yogya dilanjutkan longmarch ke DPRD DIY,” ungkap ketua BEM Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini.
Sebelumnya, Koordinator Pusat BEM SI, Bagus Tito Wibisono, melalui siaran pers yang diterima kabarkota.com, Senin (10/1/2017) malam, menyerukan agar seluruh mahasiswa Indonesia turun ke jalan. Mengingat, rezim kali ini seakan main-main dalam memerintah negara, sehingga harga diri bangsa serta kesejahteraan rakyat jauh dari kata bahagia.
“Turunlah ke jalan! Ramaikan jalanan dan tetaplah menjadi singa di jalanan. Aumkan keresahan rakyat atas kegagalan pemerintahan mengelola negara!,” pinta Ketua BEM UNJ ini.
Pihaknya juga menegaskan, jika pemerintah masih tetap bercanda dalam mengelola Negara, maka Reformasi Jilid II harus digelorakan.
“Karena memimpin tidak sebercanda itu,” ujarnya. (Rep-03/Ed-03)