Facebook akan Berbayar?

Pendiri sekaligus CEO Facabook, Mark Zuckerberg (sumber: facebooksignup.org)

 

Bacaan Lainnya

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Isu tentang Facebook akan berbayar mulai 1 November mendatang, mendapatkan tanggapan beragam dari para facebooker di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Berdasarkan pengakuan facebooker dari sejumlah negara kepada kabarkota.com, Kamis (25/9), umumnya mereka keberatan dan siap meninggalkan media sosial yang diklaim telah mencapai 1,3 Milyar penggunanya di seluruh penjuru dunia ini.

Salah seorang pengguna facebook dari Indonesia, Alko Farizon mengaku tidak akan menggunakan akunnya lagi jika memang nantinya facebook berbayar. Meski pun, jejaring sosial yang satu ini memiliki kelebihan yang lebih privat bagi penggunanya dibandingkan media sosial lainnya.

“Saya akan pakai path atau twitter saja,” kata Alko melalui whatsapp.

Meski begitu, pria yang telah enam tahun menggunakan facebook ini menganggap, pemberitaan tentang itu hanya hoax.

Racelian Pardillo, salah satu facebooker di Fillipina juga menyatakan akan menutup akunnya, jika memang nantinya pengguna facebook dikenai “charge” per bulannya.

“Saya belum mengetahui secara pasti kebenaran isu itu, tetapi saya rasa banyak pengguna facebook yang akan menutup akunnya,” kata Ara, panggilan perempuan yang telah memakai facebook sejak 2010 tersebut.

Di lain pihak, Ara juga mengaku dirinya lebih menyukai facebook dibandingkan jejaring sosial lainnya, karena relatif mudah digunakan untuk berkomunikasi dengan banyak orang di dunia.

Facebooker dari Mesir, Ahmed El Majick juga menyatakan hal serupa. Ia  merasa keberatan dengan kebijakan berbayar itu nantinya.

“Saya kira itu hanya sekedar rumor,” kata mahasiswa Al Azhar ini.

Bagi seorang facebooker di wilayah konflik Afganistan, Sadruddin Jami, sebenarnya keberadaan facebook tidak terlalu penting. Hanya saja, Jami mengaku sengaja menggunakan media sosial tersebut sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan dunia luar.

Jurnalis lokal di Afganistan ini pun siap menutup akunnya, jika pada akhirnya facebook dikenai biaya per bulan.

“Saya tidak akan menggunakan facebook lagi, karena perekonomian di negara kami dalam kondisi terpuruk,” tegas dia melalui skype.

Berbeda dengan Cilvy Pratiwi, TKI di Malaysia yang tidak mempermasalahkan aturan baru yang diterapkan Facebook ke depan. “Kalau suruh bayar, ya bayar saja,” kata dia di inboxnya.

Sebelumnya, sejumlah media melansir bahwa mulai 1 November mendatang,, pengguna Facebook akan dikenakan biaya keanggotaan sebesar 2,99  Dollar Amerika Serikat atau hampir Rp 33 ribu per bulan  dengan asumsi kurs mata uang rupiah Rp 11 ribu per Dollar.

Pendiri sekaligus CEO Facabook, Mark Zuckerberg, pada dasarnya tidak sepakat dengan wacana tersebut. Namun, ia berdalih, kini Facebook telah menjadi perusahaan publik yang memiliki beban berat, yang tidak sebanding dengan pemasukan dari iklan yang ada selama ini.

Sementara, sebagian media lainnya memberitakan bahwa isu facebook akan berbayar itu hanya hoax yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya.

SUTRIYATI

Pos terkait