Kepala RSUD Sleman Minta Pasien Dikawal Saat Pencoblosan

SLEMAN (kabarkota.com) – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sleman masih menunggu konfirmasi dari sejumlah rumah sakit terkait pendirian TPS di tempat tersebut. Ketua KPUD Sleman, Ahmad Shidqi mengatakan, banyak rumah sakit yang belum memberikan kepastian apakah akan mendirikan TPS atau tidak.
"Sampai saat ini baru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, RS Grasia, dan RSUD Sleman yang memberi kepastian," ungkap Shidqi kepada kabarkota.com
Namun diakui Shidqi, meski sudah ada pernyataan kesiapan pendirian TPS di RS, untuk petugas yang akan ditempatkan di RS belum ada kejelasan, apakah akan menggunakan karyawan atau warga sekitar.
"Bagi kami tak masalah mau siapa yang bertugas. Ini tergantung kesepakatan nanti," ujar dia.
Direktur RSUD Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, berdasarkan hasil rapat dengan KPU, RSUD Sleman berharap ada TPS di RS. Namun keputusan masih  tergantung KPUD Sleman.
"Untuk jumlah potensi pemilih di tempat kami di atas 200 orang. Sehingga  layak untuk didirikan TPS,"terang dia.
Dalam proses pemilihan nanti, jika memang pasien akan didatangi, ia berharap agar ada saksi dan pengawalan yang ketat. Pasalnya dia khawatir akan ada pengelembungan suara di RSUD tersebut. (jid/rin)

Pos terkait