“Kepolisian Perlu Perbaikan Menyeluruh”

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Peran Kepolisian tidak disinggung dalam ketahanan negara oleh kedua calon presiden (Capres) pada debat calon presiden Minggu (22/6) lalu. Namun Peneliti Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM, Muhammad Najib Azca menilai sesungguhnya kepolisian memiliki peran yang tak kalah penting.
“Kepolisian menjadi salah satu tumpuan dalam hal menjaga keamanan dan ketahanan internal negara,” ujar Najib kepada kabarkota.com ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/6).
Najib menjelaskan, meski Kepolisian saat ini lebih baik ketimbang era 98-an. Namun demikian, masih terdapat beberapa poin penting yang perlu diperbaiki di dalam instansi maupun kinerja kepolisian.
Poin penting pertama adalah posisi struktural kepolisian yang berada langsung di bawah instruksi Presiden. Menurut Najib, posisi tersebut menjadikan kepolisian tidak menjadi leluasan dan independen di dalam melakukan penyidikan maupun investigasi.????
“Kepolisian harusnya menjadi lembaga pelaksana untuk menjaga keamanan. Mestinya, institusi (kepolisian) bisa berada di bawah departemen dalam negeri atau kejaksaan,” tandasnya.
Selain itu, hal penting yang perlu diperbaiki adalah kultur dan perilaku anggota kepolisian. Pasalnya, kata Najib, kinerja kepolisian hingga saat ini masih sangat jauh dari ideal. Beberapa kasus di lapangan yang tangani kerap disalahgunakan.????
“Kadang mereka masih meminta imbalan (uang-red) dalam melayani. Padahal mereka sudah dibayar negara untuk bertugas melayani masyarakat,” ujarnya.
Bukan cuma itu, meskipun sudah diberi imbalan, terkadang masih ada polisi yang justru mengesampingkan pelayanan. Hal inilah yang menurut Najib menjadi preseden buruk citra kepolisian sendiri.
“Budaya mereka (kepolisian) masih jelek. Perbaikan harus dilakukan secara menyeluruh. Baik itu struktur, kultur dan perilaku, maupun institusional,” tutupnya. (din/kim)

Pos terkait