Orang tua mana sih yang tidak menginginkan anak yang hidup mandiri dan serbabisa? Ya tentunya semua orang tua ingin si kecil menjadi pribadi yang dapat bertumbuh dengan penuh percaya diri. Namun, hal ini membutuhkan waktu dan dorongan dari orang tua. Agar pertumbuhannya optimal, jangan merusak rasa percaya diri anak dengan melakukan 7 hal berikut ini…
Membiarkan anak untuk belajar bertanggungjawab
Pada dasarnya setiap anak bisa dapat diberi tugas sesuai dengan usia dan kemampuannya. Oleh karena itu, sekecil apapun bantuan yang bisa diharapkan dari balita, si kecil harus belajar mengenal tanggung jawab sedini mungkin. Misalnya membawa piring dan botol susunya ke tempat cuci piring atau membantu membuang sampah. Hal ini akan membuatnya merasa kompeten dan punya kemampuan untuk melakukan sesuatu.
Kurangi membantu setiap ada kesalahan
Sedih memang melihat si kecil terjatuh, kesusahan membawa barang yang berat, atau mendapat nilai jelek untuk pelajaran berhitung. Beri kesempatan agar meraka belajar untuk memecahkan masalahnya sendiri dan bisa berdiri sendiri saat terjatuh—baik secara kiasan maupun kenyataan. Setiap kesalahan adalah kesempatan untuk membangun kekuatan mental agar lebih baik lagi nantinya.
Jaga emosinya
Semua orang berhak mengekspresikan rasa marah, sedih, kecewa, maupun bahagianya. Bantu anak mengendalikan emosinya dengan bertanya, “Apa penyebab munculnya emosi yang kamu rasakan?” atau menggunakan bahasa yang sederhana. Kemampuan mengelola EQ akan membuatnya lebih pede dalam bersosialisasi.
Jangan mengajari kalau kita korban keadaan.
Ketidakmampuan orang tua untuk memenuhi permintaan anak sebaiknya tidak dibarengi pernyataan negatif. Misalnya “Kita tidak bisa membeli sepatu baru, karena keluarga kita memang miskin.” Justru berikan solusi agar si kecil tertantang untuk melakukan sesuatu demi barang yang diinginkannya. Anak yang mengetahui dirinya memiliki pilihan akan lebih percaya diri terhadap kemampuannya untuk menciptakan masa depan lebih baik
Berikan anak kesempatan
Menjaga anak agar bebas dari masalah justru membuat banyak orang tua dilanda kecemasan. Si kecil butuh tantangan agar dirinya bisa berkembang secara optimal. Anda memberikan anak kesempatan untuk mendongrak rasa percaya dirinya jika ia mampu menghadapi apa pun dalam hidup ini.
Mematok target tinggi ke anak
Membuat standar penting, tetapi bukan berarti harus mencapai kesempurnaan. Biarkan anak menjalani hidup sesuai tahapan tumbuh kembangnya. Contoh: ajak anak untuk melatih tulis bersambungnya yang membantu perkembangan sensor motoriknya dalam jangka panjang.
Mudah Memberi hukuman
Ada perbedaan jelas antara memberi hukuman dan menerapkan disiplin. Orang tua seharusnya memberikan hukuman untuk memberikan pelajaran sepanjang hidupnya—bukan membuat sekadar membuat kapok! Saat dihukum biasanya anak berpikir “saya nakal”, tetapi bila Anda punya penjelasan mengapa ia dihukum maka si kecil akan berpikir “saya membuat pilihan yang salah.” Hal ini membuat anak percaya diri dapat membuat pilihan lebih pintar di kemudian hari.