SLEMAN (Kabarkota.com) – Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sleman Kuntadi mengatakan, penyalahgunaan di Sleman tinggi. Berdasarkan data terakhir diperkirakan mencapai sekitar 24.000.
"Dari data yang terungkap di kepolisian tahun lalu kebanyakan di kecamatan Depok. Namun untuk kecamatan lain kami belum tahu berapa tingginya penyalahgunaanya," kata dia disela-sela peringatan Hari Anti Narkoba di Sleman, Selasa (24/6).
Menurut dia untuk pencegahan telah dilakukan sosialisasi di sekolah dan masyarakat. Juga sosialisasi kepada masyarakat dengan melibatkan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Desa (SKPD)
Ia mengatakan untuk rehabilitasi sudah dilakukan baik secara medis dan sosial. Medis melalui RS Grasia, RSUP Sardjito dan RS Bhayangkara. Sementara secara sosial dilakukan melalui sejumlah LSM di Sleman.
Bupati Sleman dalam sambutanya membacakan sambutan Kepala Badan Narkotika Nasional mengatakan hasil Survey nasional penyalahgunaan Narkoba tahun 2011 menunjukkan bahwa, angka prevalensi penyalahguna narkoba di Indonesia sebesar 2,2% atau sekitar 4,2 juta orang, yang terdiri dari pengguna coba pakai, teratur pakai, maupun pecandu. Angka prevalensi tersebut. semakin meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya.
"Ini masih berada di bawah angka proyeksi prevalensi penyalahguna Narkoba tahun 2011 sebesar 2,23% Hal mini perlu mendapatkan perhatian kita bersama," kata dia.
Ia mengharapkan bagi para Satgas Anti Narkoba jika ada temuan kecil segera diungkap dan diselesaikan. Sehingga tak berkembang.
"Dalam penanganan dan peredaran narkoba kita harus serius. Narkoba seperti benalu yang ada di tubuh kita dan membuat kita tak sehat," kata dia.
Ia mengimbau penyelenggara pendidikan di Sleman mengingatkan agar mahasiswa tak menyalahgunaan narkoba. Menurutnya mahasiswa menjadi target penyalahgunaan narkoba. (jid/rin)