Ilustrasi (dok. pixeel)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menawarkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, untuk menggunakan tiga hotel sebagai shelter dan lokasi karantina kasus Covid-19, di Kota Yogyakarta.
“Satu hotel di Jalan Laksda Adisucipto, dan dua hotel lainnya tidak kami publish karena hanya khusus untuk corporate,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono kepada kabarkota.com, Senin (5/7/2021).
Menurutnya, tiga hotel tersebut berkapasitas sekitar 200 kamar, dan sudah terisi sekitar 60 persen, sejak tiga minggu terakhir.
Sementara untuk hotel lainnya yang kemungkinan juga akan dibuka untuk lokasi shelter maupun tempat karantina, Deddy mengaku, hingga saat ini belum mendapatkan informasi. Mengingat, pihaknya perlu berkoordinasi dengan pihak Satgas Pemerintah Daerah (Pemda).
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mendapatkan tawaran dari PHRI tersebut untuk membantu memenuhi kebutuhan shelter dan lokasi karantina warga Kota Yogyakarta.
“Mulai minggu depan, kami juga akan membuka shelter Gemawang milik Pemda DIY yang berada di Sleman. Kapasitasnya 34 kamar,” ungkap Heroe.
Pihaknya mengaku telah memberitahu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terkait rencana operasional shelter tersebut. “Saat ini, kami sedang melakukan perbaikan dan renovasi seperlunya,” sambut Wakil Walikota Yogyakarta ini
Pihaknya berharap, dengan penambahan shelter dan lokasi karantina tersebut, maka kebutuhan warga Kota Yogyakarta untuk melakukan isolasi mandiri bisa tercukupi.
Sementara terkait Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit (RS) Kota Yogyakarta, Heroe menyebutkan, tingkat keterisiannya saat ini sudah mencapai 97 persen untuk ICU, 85 persen non ICU, dan 87 persen di IGD. Namun demikian, pihak RS terus melakukan penambahan kapasitas bed mereka untuk penanganan pasien Covid-19.
“Awal Juli lalu, kesanggupan RS menambah hingga 71 bed. Dan saat ini masih untuk memenuhi rencana tersebut,” tegasnya.
Selain itu, lanjut Heroe, Pemkot juga menyiapkan beberapa skenario, jika kebutuhan bed semakin meningkat. Diantaranya, mendirikan tenda untuk 50 bed di RSUD Jogja, dan menjadikan RS Pratama Yogya sebagai Rumah Sakit Rujukan Covid-19. (Rep-01)