Yunahar Ilyas (dok. facebook)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Meninggalnya tokoh Muhammadiyah, Yunahar Ilyas meninggalkan kesan mendalam bagi orang-orang yang mengenalnya. Salah satunya Buya Syafii Maarif.
Ditemui usai menghadiri upacara penyemayaman jenazah Yunahar Ilyas di Masjid Gedhe Yogyakarta, Jumat (3/1/2020), Buya mengaku terakhir bertemu Yunahar saat masih dirawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
“Ketika itu, dia masih bisa bicara,” ungkap Buya.
Namun, setelah dirawat di RSUP Dr. Sardjito, Buya belum menjenguknya lagi, karena Yunahar mendapatkan perawatan sangat intensif di ruang ICU sehingga tak bebas dijenguk.
Menurutnya, Yunahar Ilyas merupakan sosok yang tawakal. Meskipun sakit, dan harus menjalani cuci darah dua kali seminggu, namun dia ikhlas dan tetap bersyukur.
Sementara di mata wakil walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, semasa hidupnya, mendiang Yunahar Ilyas dikenal sebagai ustad yang sopan, tawaduk, dan bersahaja, serta memiliki pemahaman agama yang luas.
“Setiap apa yang menjadi ceramah beliau itu seringkali memberikan inspirasi,” ungkap Heroe kepada kabarkota.com.
Heroe mengaku mengenal Yunahar Ilyas sejak masih mahasiswa, dan aktif mengikuti aktivitas-aktivitas pengajiannya.
“Kita betul-betul kehilangan, seorang tokoh, seorang ustad yang bisa menjadi teladan,” ucapnya.
Yunahar Ilyas menghembuskan nafas terakhir pada 2 Januari 2020, sekitar pukul 23.45 WIB, saat mendapatkan perawatan intensif di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, sejak idul fitri 2019, Yunahar sempat beberapa kali masuk rumah sakit, baik di RS PKU Muhammadiyah maupun RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta untuk pengobatan gagal ginjal yang ia alami. (Rep-03)