3 Pasien di Klinik Bantul sempat Kesulitan Dapatkan RS Rujukan Corona

Pemilik Klinik Nur Hidayah Bantul, Sagiran menunjukkan daftar RS yang menolak menerima PDP dari Kliniknya (dok. istimewa)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Klinik Nur Hidayah di Bantul sempat kesulitan mendapatkan Rumah Sakit (RS) Rujukan untuk Penanganan Coronavirus Desease 2019 (Covid-19), saat akan merujuk tiga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang mereka tangani.

Bacaan Lainnya

Pemilik Klinik Nur Hidayah, Sagiran melalui sebuah video berdurasi 1 menit 5 detik, menyampaikan permintaan tolong agar pasien di klinik tersebut bisa segera mendapatkan Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19. Mengingat, salah satu pasien dalam kondisi kritis.

“Kami sudah menelepon 23 Rumah Sakit  tidak ada yang mau terima,” ungkapnya.

Saat dikonfirmasi, Sagiran yang Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bantul ini menjelaskan bahwa kini, dua pasien sudah dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Sedangkan 1 pasien masih menunggu proses rujukan di RS UII di Bantul.

Menurutnya, ketika datang ke klinik, ketiga pasien mengalami gejala yang mirip Covid-19.

Pasien pertama, laki-laki berusia 48 tahun yang mengalami demam, sesak nafas, batuk, dan lemas. Hasil rontgennya menunjukkan ada pneumonia.

Pasien kedua, laki-laki 59 tahun yang mengalami demam, batuk, pilek, sesak nafas serta ada kontak dengan saudaranya yang baru pulang dari Jakarta. Pasien ketiga, Laki-laki 59 tahun dalam kondisi kritis. saat masuk ke klinik dalam kondisi demam, sesak nafas, tensi 80, SO2 <88, dan riwayat kontak disangkal.

Menanggapi hal tersebut, Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penularan Infeksi COVID-19, Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa berdalih, seluruh RS Rujukan Covid-19 termasuk di Bantul memang sudah penuh.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis mengklaim bahwa ketiga pasien tersebut kini sudah tertangani dengan baik, di dua RS. (Rep-01)

Pos terkait