4 Langkah Praktis Kurangi Kecanduan Minum Kopi

Ilustrasi (sumber: lifestyle.kompasiana.com)

JAKARTA (kabarkota.com) – Bagi sebagian masyarakat, kopi itu ibarat minuman wajib yang harus dinikmati setiap hari. Bahkan, saking kecanduannya, sehari bisa minum kopi hingga 7-8 cangkir. Padahal, idealnya maksimal 5 cangkir.(Baca juga: Pemerintah Genjot Tiga Kali Lipat Ekspor Kopi ke Australia)

Bacaan Lainnya

Dampak buruk dari konsumsi kopi yang berlebih bagi kesehatan sebenarnya juga sudah banyak diulas. Di antaranya, memicu rasa mual, sakit kepala hingga insomnia. Tak jarang juga ada yang mengeluhkan jantungnya berdebar tak normal, serta gangguan lambung.(Baca juga: Kopi bisa Bikin Olahraga Lebih Menyenangkan, Begini Caranya)

Meski begitu, kebiasaan minum kopi bagi yang sudah terlanjur kecanduan, tentu sulit untuk hentikan. Tapi, bukan berarti tak bisa dikurangi, kan? Berikut empat langkah sederhana untuk mengurangi ketergantungan minum kopi:

1.Banyak minum air putih saat bangun tidur
Menurut seorang ahli nutrisi dari Cornell University, Brian Wansink, banyak minum air khususnya di pagi hari, cukup efektif untuk meredam keinginan mengonsumsi minuman apapun yang mengandung kafein, termasuk minuman bersoda.

2.Pilih pendekatan yang sesuai
Guna mengobati ketergantungan, pilih pendekatan yang paling nyaman. Misalnya dengan  mengurangi banyaknya konsumsi secara bertahap.

3.Kurangi kadar kafeinnya
Cara lain untuk mengurangi ketergantungan terhadap kopi adalah dengan mengurangi kadar kafeinnya, yakni beralih ke half-decaffeinated lalu secara perlahan makin dikurangi hingga full-decaffeinated. Bisa juga dengan beralih ke teh hitam, yang memiliki manfaat sebanyak kopi namun dengan kafein lebih rendah.

4.Pilih kopi yang paling tidak enak
Jika tidak menemukan cara ampuh untuk mengurangi ketergantungan terhadap kopi, cobalah mengganti kopi biasa dengan kopi tertentu yang rasanya paling tidak enak dibanding yang lain. Trauma akibat rasa tidak enak bisa meningkatkan keengganan seseorang untuk kembali pada kebiasaan minum kopi terlalu banyak. (doktersehat.com)

Pos terkait