YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Sekitar 85 persen calon jamaah umrah yang telah mendaftarkan diri melalui Biro Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah terpaksa ditunda keberangkatannya, 1 – 2 minggu. Penundaaan tersebut sebagaimana disampaikan Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (Amphuri), Joko Asmoro kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (23/5).
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas penundaan ini”, sesal Joko.
Menurutnya, perputaran visa saat ini tinggal 15 persen, karena masih banyak calon jamaah umrah yang memilih menunda keberangkatannya tanpa mencabut ijin visanya terlebih dahulu. Akibatnya, calon jamaah umrah lainnya tidak bisa mendapatkan ijin masuk ke Arab Saudi sebelum visa-visa tersebut dicabut.
“Kami meminta agar visa segera dibatalkan jika mereka (jamaah umrah) menunda keberangkatan”, tandas Joko.
Terkait kasus MERS, Joko menegaskan, tidak berpengaruh besar pada penundaan keberangkatan calon jamaah umrah Indonesia. Terlebih, hingga sekarang tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi yang terkena virus tersebut.
Peminat Umrah di Indonesia, sambung Joko terus meningkat setiap tahunnya. Pihaknya menyebutkan, dari sekitar 511 ribu jamaah pada tahun 2013, kini hampir mencapai 1 juta calon jamaah yang hendak berangkat ke tanah suci menunaikan ibadah haji kecil ini.
“Ada 120 ribu hingga 150 ribu jamaah umrah setiap bulannya”, tambah Joko.
Pada tahun-tahun sebelumnya, penundaan terjadi hanya saat menjelang datangnya bulan Ramadhan, karena membludaknya jamaah umrah di tanah suci. Namun, untuk tahun 2014 ini, penundaan terjadi lebih awal. Namun, Joko memastikan, kondisi ini akan normal kembali usai Ramadhan. ***