DPRD desak Pemkot Yogya Tambah Shelter Covid-19

Ilustrasi (dok. humas Pemkot Yogya)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Yogyakarta mendesak agar Pemerintah Kota (Pemkot) segera menambah jumlah shelter untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) kasus Covid-19.

Bacaan Lainnya

Desakan tersebut salah satunya disampaikan anggota Komisi D DPRD Kota Yogyakarta, Muhammad Ali Fahmi yang menganggap penambahan tersebut sangat mendesak untuk dilakukan. Mengingat, ketersediaan selter milik Pemkot hanya ada 42 ruang dan 84 bed, Sementara OTG yang mendaftar ke selter sangat banyak, seiring melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta.

“Di Kota Yogyakarta ada tujuh Rumah sakit Rujukan Covid-19, dan baru satu selter milik Pemkot di Rusunawa Bener, serta beberapa shelter milik komunitas,” jelas Fahmi dalam pernyataan tertulisnya.

Menurutnya, baru-baru ini, ruangan selter dikabarkan penuh sehingga pasien OTG sudah mendaftar harus antre untuk bisa masuk shelter hingga 2-3 hari kemudian.

Pihaknya mengaku khawatir jika tak segera ada penambahan kapasitas untuk shelter, sementara penyebaran virus corona makin meluas, maka penanganan terhadap pasien menjadi kurang maksimal

Fahmi juga menyatakan bahwa untuk keperluan penambahan kapasitas selter dengan kapasitas yang memadahi di Kota Yogyakarta, maka bisa menggunakan dana APBD 2021.

Sementara anggota Komisi D DPRD Kota Yogyakarta lainnya, Fokki Ardiyanto menduga, melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta akhir-akhir ini tak lepas dari kebijakan Pemkot yang tak mengindahkan rekomendasi Komisi D agar melakukan lockdown, pada malam tahun baru 2021 lalu.

“Pemkot Yogyakarta seharusnya bertanggung jawab karena telah mengabaikan rekomendasi pansus yang salah satunya menyarankan agar Tugu, Malioboro, Keraton (Gumatom) ditutup total pada malam tahun baru lalu,” anggap Fokki, Jumat (15/1/2021).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta per 15 Januari 2021, pukul 12.00 WIB tercatat, Kasus terkonfirmasi positif sebanyak 710 kasus, kasus sembuh 2.035 pasien, dan meninggal 110 kasus. (Rep-01)

Pos terkait