Ilustrasi (dok. trc bpbd sleman)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Bulan Februari mendatang akan menjadi puncak musim hujan, khususnya di wilayah kota Yogyakarta. Komandan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) DIY, Pristiawan mengimbau, agar masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir kiriman dari Merapi, berupa lahar dingin di wilayah tersebut.
“BMKG DIY memprediksikan puncak musim hujan terjadi pada akhir Januari-Pertengahan Pebruari 2016. Saat ini terjadi “seruak dingin’ atau hembusan udara dingin dari benua Asia ke arah selatan sampai ke wilayah Indonesia bagian selatan. Kondisi ini mengindikasikan monsun Asia menguat dan uap air yang terbawa sampai ke wilayah Jawa cukup banyak atau lembab sehingga ke depan diprediksi curah hujan di wilayah DIY meningkat,” jelas Pristiawan saat dihubungi kabarkota.com, Rabu (28/1/2016).
Selain wilayah kota, pihaknya juga memetakan, wilayah Sleman dan Bantul juga rawan terjadi angin kencang. Sementara Kulon Progo dan Gunung Kidul perlu mewaspadai ancaman tanah longsor.
“Imbauan kami di pergantian musim seperti ini, kenali ancamannya untuk mengurangi resiko terjadinya bencana,” ujar Pristiawan.
Sejumlah upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk menghindari ancaman bencana itu, lanjutnya, bisa dengan memangkas ranting-ranting pohon di lingkungan sekitar, serta menghindari berteduh di bawah pohon terutama yang besar dan usianya sudah tua atau pun baliho saat terjadi hujan disertai angin kencang.
Baru-baru ini, sejumlah wilayah di Sleman dilanda angin kencang hingga mengakibatkan pepohonan tumbang. Selain itu, sebagian wilayah Mlati juga sempat terjadi hujan disertai butiran es. (Rep-03/Ed-03)