Mengenal 6 Bangunan Bersejarah di Kompleks Puro Pakualaman Yogya

Puro Pakualaman (dok. situsbudaya)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Kerajaan merupakan tempat tinggal bagi Raja dan keluarganya yang jarang ‘dijamah’ oleh masyarakat awam. Di sisi lain, kerajaan termasuk salah satunya Puro Pakualaman Yogyakarta juga menjado pusat penjaga budaya, khususnya Jawa.

Bacaan Lainnya

Karenanya, bangunan-bangunan yang ada di kompleks Puro Pakualaman juga memiliki nilai sejarah masing-masing yang hingga kini masih difungsikan dengan baik. Nah, ada apa sajakah bangunan di kompleks Puro Pakualaman Yogyakarta, dan apa fungsinya?

Berikut ulasan singkat tentang enam bangunan bersejarah di Puro Pakualaman Yogyakarta, yang bersumber dari buku “Dhaup Ageng” (2019):

1. Bangsal Sewatama

Bangsal Sewatama ini berupa bangunan besar berbentuk pendopo dan beratap limasan berjajar tiga yang membujur dari arah utara dan selatan.

Bangsal yang pernah direnovasi pada tahun 1867 ini biasanya digunakan sebagai tempat diselenggarakannya beberapa peristiwa budaya dan pertemuan resmi negara.

2. Kangunan Dalem Bangsal Parangkarsa

Bangunan yang terletak di sisi barat Bangsal Sewatama ini, terdiri atas beberapa ruangan. Diantaranya, kamar tidur, ruang pertemuan, dan bangunan terbuka untuk jamuan makan yang disebut dengan Sewabujana.

Sejak dulu, bangunan ini difungsikan sebagai tempat persiapan pernikahan putra dan putri Pakualam.

3. Gedong Ijem

Bangunan ini terletak di sebelah utara Kagungan Dalem Bangsal Parangkarsa, dan menyatu dengan Gedhong Maerokaca. Tempat ini biasa digunakan juga sebagai kamar calon pengantin dari putra dan putri Pakualam.

4. Kagungan Dalem Pracimasana

Bangunan bersejarah ini berada di sebelah barat dari Ndalem Ageng Prabasuyasa. Dalam pernikahan keluarga raja di Puro Pakualaman, Kagungan Dalem Pracimasana digunakan sebagai salah satu tempat untuk menggelar prosesi pernikahan, seperti tantingan.

5. Kepatihan

Berbeda dengan tiga bangunan sebelumnya, kepatihan terletak di luar istana Pakualaman, tepatnya di sisi barat.

Dalam kesehariannya, bangunan ini difungsikan sebagai kantor Pakualaman. Sedangkan aula yang ada didalamnya, digunakan sebagai tempat pertemuan yang bersifat resmi maupun sosial budaya.

6. Masjid Agung Pakualaman

Masjid besar ini juga berada di luar istana, tepatnya di sisi barat daya, tak jauh dari Puro Pakualaman. Selain sebagai tempat ibadah dan syiar agama Islam, dalam momen tertentu seperti pernikahan, Masjid Agung Pakualaman juga digunakan sebagai tempat upacara akad nikah, di mana calon mempelai wanita menempati ruangan yang disebut Pengulan. (Ed-01)

Pos terkait