Merapi Siaga, BPPTKG Minta Aktivitas Penambangan di KRB III Dihentikan

Jalur evakuasi di KRB III Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DIY yang menjadi jalur perlintasan armada penambangan, sejak tahun 2010 dalam kondisi rusak parah. (dok. kabarkota.com)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY meminta agar aktivitas penambangan di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dihentikan sementara.

Bacaan Lainnya

Kepala BPPTKG DIY, Hanik Humaida mengatakan, dalam kondisi Merapi mengalami peningkatan aktivitas vulkanik seperti sekarang, maka akan menyulitkan bagi para penambang yang berada di KRB III, jika sewaktu-waktu erupsi terjadi.

“Biarkan Merapi sekarang ini, ia akan membagi berkah kembali,” tegas Hanik dalam konferensi pers virtual di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Jumat (13/11/2020).

BPPTKG mengungkapkan, berdasarkan hasil pengamatan, guguran material lama yang terjadi akhir-akhir ini masih mengarah ke sektor barat dan barat laut. Hal itu sekaligus mengindikasikan adanya desakan magma dari dalam sehingga terjadi guguran material dari puncak Merapi.

Namun demikian, lanjut Hanik, hingga saat ini, kubah lava baru belum terlihat muncul di permukaan kawah sehingga pihaknya belum bisa memprediksi kecepatannya, jika nantinya erupsi Merapi terjadi.

“Bukaan kawah ke kali Gendol sehingga potensi paling besar ke sana,” sambungnya.

Hal serupa juga disampaikan Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan yang mengaku mendengar adanya sejumlah jalur evakuasi yang rusak karena menjadi jalur armada penambangan.

“Untuk KRB III, mohon penambangan dan wisata dihentikan sementara,” imbaunya.

pihaknya juga menyatakan akan segera melalui peninjauan ke sejumlah titik pengungsian di DIY-Jateng, sehingga di KRB III nantinya bisa benar-benar zero victim dari bencana erupsi Merapi. (Rep-01)

Pos terkait