SLEMAN (kabarkota.com) – Pengamat Politik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yanuardi menilai, wacana usulan tiga Menteri Koordinator (Menko) dalam kabinet Jokowi – JK mendatang tidak akan efektif untuk mewujudkan Trisakti. Hal tersebut disampaikan Yanuardi kepada kabarkota.com melalui whatsapp, Rabu (20/8).
Terlebih, berdasarkan pengalaman di kabinet-kabinet sebelumnya, keberadaan Menko tidak mempunyai banyak fungsi, meskipun peran sebenarnya untuk mengkoordinasi.
“Buktinya, banyak kebijakan yang tumpang tindih,” anggap dia.
Selain itu, postur kabinet yang “gemuk” juga akan memperbanya pejabat, sehingga berpotensi besar meningkatkan biaya.
Untuk itu Yanuardi berpendapat bahwa untuk mewujudkan TriSakti sebagaimana yang dicita-citakan selama ini, tidak memerlukan kehadiran tiga Menko, melainkan justru kabinet ramping yang professional, seperti yang pernah mereka janjikan.
Terkait dengan adanya usulan dari berbagai pihak tentang nama-nama dalam postur kabinet Jokowi – JK mendatang, Yanuardi juga menyatakan, yang terpenting bukan siapa yang akan menduduki posisi menteri nantinya, tapi bagaimana mereka akan fokus pada pekerjaannya.
Sebelumnya, dalam Rakor TK Jokowi- JK DIY, di Mandala Bhakti Wanitatama, 18 Agustus lalu,Sekjen DPD PDIP DIY, Bambang Praswanto sempat berharap, agar nantinya ada tiga Menko bidang Kedaulatan Politik, Ekonomi, dan Budaya dalam cabinet mendatang.
Menurut Ketua Tim pemenangan Jokowi – JK DIY tersebut, usulan tiga Menko ini penting untuk mewujudkan paradigma TriSakti, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Hal itu juga sejalan dengan pidato kenegaraan Presiden Soekarno, pada 17 Agustus 1964 silam.
Meski begitu Bambang menegaskan, pihaknya enggan mengusulkan nama-nama yang akan disodorkan sebagai calon kabinet Jokowi – JK nantinya.
“Menurut saya, tidak usah memberi masukan nama-nama untuk calon menteri. Tapi yang terpenting bagaimana program-program Jokowi – JK itu kita kawal dengan sebaik-baiknya sehingga bisa mewujudkan TriSakti,”kata Bambang. (tri/jid)