SURAKARTA (kabarkota.com) – Dosen Ekonomika Publik Universitas Negeri Surakarta (UNS), Aisyah Tri Rahayu menganggap, wacana program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan upaya pasangan capres-cawapres, Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi – JK) untuk mewujudkan “wareg, waras, wasis.” Program tersebut sebagaimana yang juga pernah diterapkan Jokowi ketika menjadi Walikota Solo.
“Wareg (kenyang) artinya kebutuhan pangan tercukupi. Waras (sehat) maksudnya akses kesehatan murah, dan wasis (pintar) itu artinya pendidikan yang terjangkau,” jelas Aisyah kepada kabarkota.com, Rabu (18/6) malam.
Menurutnya, meski program tersebut diadopsi dari program serupa yang telah diterapkan di Solo dan Jakarta, namun tetap dapat diterapkan di lingkup nasional, asalnya sistemnya diperbaiki. Terlebih Aisyah menganggap bahwa saat ini, Indonesia sedang dalam kesulitan untuk memenuhi tiga kebutuhan dasar tersebut.
“Kalau sistemnya direncanakan itu akan lebih bagus”, tambah dia melalui sambungan telepon.
Perbaikan sistem itu, sambung dia, lebih ditekankan pada penyederhaan birokrasi, pendanaan, serta regulasi yang bisa menutup celah terjadinya kebocoran anggaran. Mengingat, program yang telah ditelurkan pemerintah, terutama dalam bentuk BPJS saat ini, birokrasinya rumit, dan ada pemotongan kebijakan untuk pemberian obat bagi pasien.
Ia juga menilai, program tersebut tidak akan menguras anggaran negara, tapi justru mengoptimalkan yang sudah ada selama ini. Sebab, sambung dia, belajar dari pengalaman penerapan program serupa di Solo, kartu tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang memang belum mendapatkan jaminan asuransi. Tidak hanya masyarakat miskin, namun sasarannya kepada seluruh lapisan, dengan jenis kartunya masing-masing.
Sementara terkait dengan wacana yang ditawarkan oleh pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa (Praha), khususnya untuk program kesejahteraan rakyat, Aisyah berpendapat bahwa kelemahannya ada pada penjabaran program riilnya yang belum jelas.
“Secara makro kebijakannya sebenarnya sama, muaranya untuk kesejahteraan rakyat”, tandas dia. Hanya saja, semestinya dari sisi mikronya juga didetailkan agar lebih mudah diimplementasikan. (jid/tri)